telusur.co.id - Blok Mahakam, yang telah beroperasi sejak 1966, kini dikelola oleh PT Pertamina Hulu Mahakam setelah sebelumnya berada di bawah pengelolaan Total E&P Indonesia. Meskipun fasilitas dan sumur produksi yang ada telah berumur, Pertamina Hulu Mahakam tetap optimis untuk memenuhi target lifting minyak nasional. Optimisme ini mendapat dukungan penuh dari Komisi XII DPR RI dalam rangka Kunjungan Kerja Spesifik yang berlangsung di Balikpapan, Kalimantan Timur, pada Jumat (15/11/2024).
Wakil Ketua Komisi XII DPR RI, Sugeng Suparwoto, menegaskan bahwa pihaknya percaya dengan kemampuan Pertamina Hulu Mahakam dalam mengelola Blok Mahakam. Ia juga mengungkapkan, hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk mencapai kemandirian energi, termasuk target produksi minyak satu juta barel per hari pada 2030 dan produksi gas sebesar 12 BCF per hari.
"Kami percaya, dengan Pertamina Hulu yang sekarang mengelola, kinerja Blok Mahakam masih dapat dipertahankan dengan baik. Seperti yang disampaikan oleh Presiden, kita terus berusaha mewujudkan kemandirian energi, dengan target besar pada 2030," ujar Sugeng.
Pemeliharaan dan Pembaruan Fasilitas yang Diperlukan
Sugeng juga menyoroti pentingnya pemeliharaan fasilitas produksi yang sudah berumur agar tidak menghambat pencapaian target produksi. Ia mendorong agar PT Pertamina Hulu Mahakam memasukkan langkah-langkah perbaikan dalam dokumen Rencana Anggaran Pengembangan (Budget Plan of Development/BOD).
“Beberapa fasilitas dan anjungan produksi memang sudah mengalami korosi. Kami berharap agar dalam BOD ada solusi konkret untuk mengatasi permasalahan ini, termasuk perawatan dan penggantian fasilitas yang sudah tidak layak,” tambahnya.
Inovasi dalam Produksi
Anggota Komisi XII DPR RI lainnya, Mulyadi, mengapresiasi upaya-upaya yang dilakukan oleh Pertamina Hulu Mahakam untuk mengatasi penurunan produksi akibat usia sumur yang sudah tua. Salah satu solusi yang dilakukan adalah dengan melakukan intervensi pada sumur-sumur lama dan pengeboran sumur baru.
"Mereka melakukan well intervention untuk sumur lama, dan berhasil mengebor 93 sumur baru. Ini merupakan langkah yang sangat baik untuk memastikan pencapaian target. Pada tahun 2023, misalnya, target produksi minyak 24.000 barel per hari tercapai bahkan terlampaui, dengan hasil 25.000 barel per hari. Hal serupa juga terjadi pada produksi gas," ujar Mulyadi. [Tp]