telusur.co.id, Anggota Komisi IX DPR RI, Saleh Partaonan Daulay menyambut positif perubahan Aplikasi PeduliLindungi menjadi SatuSehat Mobile.

Diketahui, Aplikasi PeduliLindungi resmi bertransformasi menjadi SatuSehat Mobile Per 1 Maret 2023.

Dengan adanya transformasi tersebut, Legislator PAN dari Dapil Sumut II berharap agar bisa lebih bermanfaat kepada masyarakat.

"Diharapkan, aplikasi Satu Sehat Mobile ini dapat lebih bermanfaat dalam meningkatkan kualitas kesehatan dan pelayanan kesehatan bagi masyarakat," kata Saleh melalui keterangannya, Rabu (1/3/2023).

Selain itu, lanjut Saleh, aplikasi SatuSehat Mobile dapat juga dijadikan sebagai sarana untuk memaksimalkan peningkatan kesehatan komunitas secara kolektif di tengah masyarakat.

"Setelah membaca berita terkait, sepintas saya melihat ada banyak hal positif yang baru di dalam aplikasi tersebut. Mulai dari urusan imunisasi anak, antre ke rumah sakit, hasil pemeriksaan, hingga data pembelian obat ada dan terintegrasi. Bahkan ada data rekam medis, konsultasi kesehatan, ada bonus dan poin, serta layanan yang jauh lebih luas," kata dia.

Menurut Saleh, apabila benar perubahan itu lebih lengkap, maka itu merupakan hal yang positif.

"Jika masyarakat dapat memanfaatkannya dengan benar, maka penggunaan aplikasi ini dapat diandalkan menjadi garda pertahanan kesehatan masyarakat," sambung Saleh.

Dalam kesempatan itu, Saleh juga mendorong kementerian kesehatan untuk segera melakukan sosialisasi terkait aplikasi ini. 

Menurut Saleh, tanpa sosialisasi, masyarakat belum tentu mengerti menggunakannya. Apalagi, aplikasi ini kelihatannya sedikit rumit untuk ukuran masyarakat awam.

"Sosialisasi mutlak dilakukan. Harus disadari bahwa tidak semua masyarakat kita memiliki akses kepada internet. Mereka yang ada di daerah belum tentu memiliki perangkat smartphone. Belum tentu juga mampu membeli kuota internet. Jangan sampai hal ini menjadi kendala ke depannya," kata Ketua Fraksi PAN DPR RI ini.

Selain itu, Saleh juga meminta agar keamanan data masyarakat benar-benar dijaga.

"Terutama yang berkenaan dengan rekam medis dan data-data privasi lainnya. Dulu, peduli lindungi katanya aman. Tapi belakangan ternyata bocor juga. Itu tentu tidak boleh terulang lagi," tegas dia.