telusur.co.id - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Mohamad Hekal berharap adanya perdagangan digital (e-commerce) melalui berbagai platform digital tidak lantas mematikan perdagangan secara tradisional yang ada di pasar-pasar di masyarakat. Menurutnya, pengusaha memang harus bisa beradaptasi secepat mungkin dengan hadirnya platform perdagangan digital.

Namun, hadirnya perdagangan digital, lanjut Hekal, seyogyanya menjadi penambah sarana marketing bagi pengusaha. 
"Kita nggak bisa sepenuhnya terus pindah meninggalkan interaksi fisik ya, dan kita juga berharap bahwa tempat perdagangan media sosial itu bukan menghabiskan tempat-tempat yang tradisional tapi malah menjadi penambah sarana marketing buat orang-orang yang juga berdagang secara tradisional," ujarnya dikutip pada Kamis (21/9/23).

Untuk itu, Politikus Partai Gerindra ini menilai, dukungan pemerintah kepada pengusaha utamanya pengusaha dari lapisan bawah yang masih belum mengenal teknologi, sangat dibutuhkan untuk terus menjaga iklim perdagangan yang ada tetap berjalan dengan baik.

"Jadi memang pengusaha-pengusaha kita apalagi yang dari masyarakat lapisan bawah kan banyak juga yang masih belum mengenal sepenuhnya dengan teknologi perkembangan digital dan seterusnya. Kita harus memberikan support yang sebisa mungkin dan menjaga supaya perdagangan ini tetap meriah lah di semua tempat baik yang online maupun di tempat-tempat fisik," jelasnya.

Sebagaimana diketahui, sebelumnya desakan untuk menutup Tiktok Shop sebagai social-commerce datang dari pedagang pakaian di Pasar Tanah Abang yang menganggap keberadaan Tiktok Shop telah menggerus bisnis mereka di pasar fisik. [Tp]