telusur.co.id - Sejumlah Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Komisi B Provinsi Sumatera Utara mengungi PT. Toba Pulp Lestari, Tbk (TPL) Sektor Aek Nauli, Nagori Sibaganding, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Kamis (16/7/2020).
Anggota DPRD dari Komisi B ini diantaranya Viktor Silaen, Zeira Salim Ritonga, Ahmad Hadian, Pantur Banjarnahor, Drs. Tuani Lumban Tobing, Sumihar Sagala, Ir. Sugianto Makmur, Rahmat Rayan Nasution, Thomas Dachi, Gusmiyadi, Emi Ariyanti, Franc Bernhard, Erwinsyah Tanjung, Drs. Parsaulian Tambunan, Dra. Hj. Hidayah Herlina Gusti Nst, Saut B Purba, Muhammad Andri Alfisah, Muhammad Gandhi Faisal Siregar, Ahmad Fauzan, H dan Fahrizal Effendi Nasution.
Dalam kunjuangan kerja tersebut, Gusmiyadi meminta kepada managemen perusahaan PT. Toba Pulp Lestari, Tbk (TPL) agar selalu membantu masyarakat dan membina kelompok tani yang berbatasan dengan konsesi perusahaan.
Sesuai dengan hasil kunjungan dan pengamatannya di beberapa desa yang berdekatan dengan konsesi PT. Toba Pulp Lestari, Tbk (TPL), Gusmiyadi juga menyampaikan, bahwa kelompok tani binaan non kayu yakni penangkaran madu dan tanaman kopi di Nagori (desa) Sait Buntu Kecamatan Pematang Sidamanik serba tanggung sehingga tidak hasilnya tidak terlihat dengan jelas dan manfaat belum dirasakan warga.
Menurutnya, penangkaran madu dan kopi dapat dikembangkan hulu hingga hilir karena memiliki potensi besar yang sepatutunya terus didukung perusahaan dari dana CD/CSR, baik dari segi pembinaan, pengembangan dan hingga ke pemasaran.
"Karena urusannya selalu nanggung-nanggung maka ursannya hingga saat ini tidak clear dan tujuanya atau out put pembinaan tidak jelas. Jangan sekedar hanya bantu-bantu saja tapi kita harus tahu goal (tujuan) CD perusahaan hingga manfaatnya dapat dirasakan warga," ungkapnya.
Dirinya meminta agar perusahaan tidak tanggung-tanggung membantu kelompok tani binaan peusahaan sehingga hasilnya nyata dapat dirasakan kelompok tani yang berbatasan dengan konsesi PT. Toba Pulp Lestari, Tbk (TPL),
"Mari kita bekerjasama mendukung para kelompok tani yang bergerak dibidang hasil hutan bukan kayu, apa yang akan ditanaman dan apa capaiannya agar pertemuan ini dapat bermanfaat kepada masyarakat, ini tugas kita bersama," kata Gusmiyadi
Sementara Dra. Hj. Hidayah Herlina Gusti Nasution, meminta managemen perusahaan PT. Toba Pulp Lestari, Tbk (TPL) Lebih mengembangkan lagi penangkaran madu, sehingga bisa dirasakan masyarakat Kelompok Binaan, namun harus tetap menjaga lingkungan sekitar Demi terujutnya Kawasan Danau Toba menjadi Destinasi Pariwisata Internasional,
Mewakili managemen PT. Toba Pulp Lestari, Tbk (TPL), J Silalahi mengakui perusahaan memiliki kelompok binaan penangkaran madu di Nagori Sait Buntu dan selanjutnya pihaknya akan menindak lanjuti dan mengintervensi kelompok tani pendampingan perusahaan di lapangan. “Perusahaan siap memfaslitasi dan membantu para kelompok tani dan bermitra dengan masyarakat," ujar Silalahi didampingi Tago M dan Rudi Hutagalung.
Salah seorang warga yang bermukim di Si oang Aek Nauli dan mengetahui kunker DPRD SU ke TPL Awk Nauli menyampaikan, baiknya DPRD Komisi B jangan hanya melakukan Kunker Seremonial belaka. “Ada baiknya mereka juga mengecek bantuan CSR/CD yang diberikan TPL ke Pemkab-Pemkab itu telah dipergunakan Pemkabnya kah demi kesejahteraan masyarakat atau justru memperkaya diri sendiri. “Artinya Komisi B itu jangan hanya setor wajah keberbagai perusahaan disini, sebagai wakil rakyat tolong pantau hal lain dong.”
“Kami juga tau kok, banyak bantuan PT TPL selama pandemi Corona melalui Pemkab-Pemkab, sudah dibagikan kah bantuan itu dan diberitahukan kah bantuan itu datangnya dari PT TPL, atau justru dibungkus dengan nama lain sehingga niat sosial PT TPL selama ini tidak nampak secara jernih di tengah masyarakat,” ujar T Gultom di warung marga Samosir.