telusur.co.id - Setelah Pasar Kapasan, salah satu pusat grosir terbesar di Kota Surabaya, Jawa Timur, terpaksa ditutup lantaran salah satu orang yang beraktifitas di pasar tersebut terkonfirmasi positif virus corona (Covid-19), kini di buka lagi. Namun, Perusahaan Daerah (PD) Pasar Surya Surabaya membuat program belanja online guna menggerakkan perekonomian masyarakat.
"Online itu bagus yang dilakukan oleh PD Pasar ini untuk tetap menjaga social distancing," kata anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya John Thamrun kepada wartawan, ditulis Rabu (15/4/20).
Kendati demikian, politikus PDIP memahami bahwa tidak semua pedagang memahami cara jualan melalui sistem online.
Apalagi jual beli online memerlukan nomor handphone pedagang. Sedangkan, PD Pasar Surya hingga saat ini belum punya nomer handphone (HP) dari pedagang Pasar Kapasan, Surabaya.
"Kalau ini di online-kan dan tidak ada nomor handphone pedagang, mak itu tidak akan bisa berjalan, buat apa harus dilakukan online itu,” herannya.
Oleh sebab itu, Ia menegaskan, sebelum diterapkan jualan online, seharusnya PD Pasar mempersiapakan lebih dahulu sebelum ada penutupan di satu tempat Pasar.
"Kalau sudah dipersiapkan mempunyai nomor HP, lalu baru diarahkan ke online," tuturnya.
Sebab itu, Ia menyarankan agar PD Pasar Surya juga harus mencari alternatif lain diluar jual beli online.
"Tidak seperti sekarang, ditutup lalu dibiarkan begitu saja tanpa ada penanganan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Ia memberikan solusi. Yaiut, Pasar Kapasan tetap dibuka, tetapi dengan koridor SOP physical dan social distancing dijalankan dengan ketat. Karena itu, harus melibatkan lintas instansi seperti Linmas, Satpol PP dan Dinas terkait lainnya.
"Saya menginginkan Pasar Kapasan tetap dibuka, tetapi dengan koridor SOP social distancing,” tukasnya.[Tp]
Laporan: Arianto Deni