telusur.co.id - Siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 5 Cibitung, Kabupaten Bekasi, terpaksa melakukan kegiatan belajar mengajar di lantai kelas karena tidak ada kursi dan meja.
Kondisi itu sudah berlangsung selama dua tahun lebih. “Setiap murid yang ingin masuk ruangan harus membuka sepatu supaya lantai tidak kotor. Karena lantai ruangan tersebut dimanfaatkan sebagai tempat belajar, akibat belum ada kursi dan meja belajar,” ujar Kepala SMPN 5 Bettyana Panjaitan, kemarin.
Proses belajar mengajar di lantai tersebut sudah berlangsung sejak serah terima gedung tahun 2016 dan dipakai pada 2017. Jumlah rombongan belajar (rombel) di sekolah ini ada 11 rombel, kelas VII 5 rombel, kelas VIII 3 rombel dan kelas IX 3 rombel.
“Dana operasional sekolah memang ada, tapi selama ini kita gunakan untuk kebutuhan sekolah, dan belum bisa kita gunakan untuk pengadaan meubelair,” ujarnya.
Betty menambahkan, sudah dua kali mengajukan permohonan pengadaan meubelair, tetapi hingga saat ini belum ada realisasinya. “Kami sangat mengharapkan perhatian Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi untuk segera mengirim meubelair agar kegiatan belajar mengajar bisa berlangsung dengan baik,” harapnya.
Dikatakan Betty, belajar di lantai sangat menyusahkan anak-anak, bahkan ada siswa yang sambil tiduran belajar karena kecapean duduk dilantai. [Ham]