telusur.co.id - Anggota DPR RI dari Fraksi PKS Netty Prasetiyani Aher mendukung langkah pemerintahan baru untuk meningkatkan program perbaikan gizi bagi anak Indonesia. Dalam pidato di hari pelantikannya, Presiden Prabowo menyampaikan masih banyaknya anak di Indonesia yang kekurangan gizi.
"Kita harus mendukung peningkatan program perbaikan gizi untuk ibu hamil dan balita yang dicanangkan pemerintahan Bapak Prabowo. Kita memiliki sumber daya alam yang kaya pangan bergizi tinggi. Ini harus dioptimalkan agar anak-anak Indonesia tidak terkena stunting," kata Netty dalam keterangan media, Senin (21/10/24).
Diketahui, prevalensi stunting di Indonesia masih tinggi dan melampaui ambang batas wajar WHO.
"Tingginya angka stunting di Indonesia antara lain disebabkan masih banyak pengangguran dan masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan. Dampaknya, banyak keluarga yang tidak mampu memenuhi kebutuhan gizi untuk anak-anak mereka," paparnya.
Per Februari 2024 saja, kata Netty, ada 19,31 juta pengangguran terbuka di Indonesia. "Stunting dan gizi buruk masih menjadi ancaman serius terhadap upaya menghadirkan SDM unggul dan berkualitas guna membawa negara kita mencapai ketinggian peradaban," ujarnya.
Oleh sebab itu, Netty mendorong pemerintahan Presiden Prabowo agar bersungguh-sungguh menciptakan lapangan kerja baru yang amat dibutuhkan rakyat.
"Pengangguran tinggi maupun pekerjaan yang tidak layak untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari berdampak langsung pada kesejahteraan rumah tangga. Kita harus mempercepat program pelatihan keterampilan dan menciptakan lapangan kerja di sektor-sektor inovatif seperti teknologi, energi dan pertanian," tambahnya.
Selain itu, Netty juga sepakat dengan pentingnya swasembada pangan dan energi yang disampaikan Presiden Prabowo sebagai langkah strategis untuk menjaga ketahanan nasional.
"Swasembada pangan dan energi adalah prioritas untuk memastikan Indonesia tidak bergantung pada negara lain. DPR akan mendukung kebijakan yang meningkatkan produksi pangan lokal serta pengembangan energi yang ramah lingkungan," katanya. [Tp]