telusur.co.id - Presiden Rumah Quran Violet (RQV) Indonesia, Sultan Muda Azmi Fajri Usman mengatakan, ada banyak pejuang Al-Qur’an yang berada dalam keterbatasan. Namun loyalitas mereka bersama Al-Quran telah membawa perubahan.
Hal itu disampaikan Sultan Muda Azmi dihadapan Ustaz Ridwan Sitorus, seorang guru ngaji relawan Qur’an RQV cabang Toba Samosir, Sumatera Utara, yang kondisi tubuhnya mengalami kecacatan di bagian bawah lutut sebelah kanan. Ustaz Ridwan memenuhi undangan dari Presiden RQV Indonesia untuk mendapatkan kaki palsu.
"Beliau sangat bersemangat untuk membumikan Al-Quran di tanah minoritas dan tingkat kepeduliannya juga sangat tinggi terhadap umat maka pantas mendapatkan apresiasi yang sepadan," kata Sultan Muda Azmi dalam keterangannya, Selasa (7/7/20).
Sultan Muda Azmi menjelaskan, RQV Indonesia akan membantu kaki palsu bagi 1000 difabel pencinta Al-Qur’an. Tujuannya agar keterbatasan tidak menjadi batasan mereka dalam menyampaikan dakwah Al-Quran.
Senin (6/7/20) kemarin, tim RQV Indonesia berangkat menuju Yayasan Difabel Mandiri Bandung untuk membuat kaki palsu bagi Ustaz Ridwan.
Hari ini, Ustaz Ridwan telah mempunyai kaki palsu yang lama diimpikan. Kaki palsu tersebut akan menunjang aktivitas dakwahnya untuk terus menyebarkan Al-Quran di pelosok Indonesia.
"Saya berjuang untuk terus menjadi guru ngaji di tanah minoritas ini karena saya melihat 5 atau 10 tahun kedepan jika tidak ada pengajar Al Qur’an maka anak-anak sama sekali tidak akan mengenal huruf-huruf Al-Qur’an," kata Ustaz Ridwan.
RQV Indonesia memastikan akan terus bergerak membantu para difabel mendapatkan hak mereka. Aksi 1000 kaki palsu ini menjadi awal tonggak untuk perubahan yang lebih besar dalam kehidupan para penyandang disabilitas. Sehingga mereka mampu berdaya dan memberikan kontribusi yang lebih banyak lagi terhadap umat.[Fhr]