Duuuu.. Banyak Bandara Dibangun Tapi Tidak Beroperasi - Telusur

Duuuu.. Banyak Bandara Dibangun Tapi Tidak Beroperasi

Bandara Ngloram di Jawa Tengah. Foto ist

telusur.co.id - Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo prihatin banyak bandara dibangun tapi tidak beroperasi. Karena itu, Sigit mempertanyakan rencana strategis (renstra) pemerintah untuk memanfaatkan puluhan bandara yang idle tersebut.

"Banyak bandara yang dibangun, tapi tidak beroperasi," kata Sigit dalam  Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi V DPR RI dengan Dirjen Pehubungan Udara Kemenhub dan Angkasa Pura I dan II, Selasa (13/9).

Sebagai contoh, kata Sigit, Bandara Ngloram yang baru diresmikan presiden Desember 2021 tidak ada jadwal penerbangan ke bandara di Cepu ini. Begitu juga bandara JB  Soedirman juga terpantau tidak memiliki jadwal penerbangan lagi. "Mau dijadikan apa bandara-bandara ini. Jangan hanya dibangun tapi tidak dimanfaatkan," sentilnya.

Sigit mengatakan selama ini pemerintah hanya membangun bandara-bandara tanpa memperhatikan feasibility studi (FS) atau studi kelayakan proyek yang akan dibangun. Akibatnya, banyak proyek-proyek khususnya bandara-bandara yang sudah dibangun dengan APBN yang cukup besar namun idle dan tidak termanfaatkan.

Karena itu, Sigit meminta Dirjen Perhubungan Udara untuk melakukan terobosan agar bandara yang sudah terbangun dan idle tersebut dapat segera dimanfaatkan. Tak hanya itu, Sigit juga meminta pemerintah mencarikan operator bandara tambahan dana untuk penambahan fasilitas bandara yang dikelolanya dengan skema pendanaan crowdfunding yaitu dengan sistem penggalangan dana (raising fund).

"Karena keterbatasan APBN, akhirnya operator bandara terpaksa melakukan pinjaman komersial untuk menambah fasilitas bandara yang dikelolanya. Kenapa pemerintah tidak memfasilitasi operator dan mencarikan dana melui skema crowdfunding. Misal PNS di Solo diajak untuk berinvestasi untuk bandara di kotanya. Cara ini kan lebih murah daripada harus cari pinjaman komersial," imbuh Sigit.

Disisi lain, Sigit juga meminta pemerintah untuk mempercantik bandara-bandara di Indonesia. Sigit menilai arsitektur bandara-bandara di Indonesia tidak memberikan kesan pada penumpang yang singgah. Berbeda dengan bandara-bandara di Jepang yang terkenal indah.

"Kita banyak bandara, tapi semuanya hampir sama. Tidak ada kesan indah. Coba lihat Jepang, dua bandaranya terkenal sebagai bandara yang indah. Sementara kita ada puluhan bandara tapi tidak memberikan kesan kepada penumpang yang singgah. Ke depan, aspek keindahan desain bangunan bandara juga harus jadi perhatian jagan asal bangun saja," katanya. [ham]


Tinggalkan Komentar