telusur.co.id - Dalam era globalisasi, perubahan ekonomi di satu negara dapat berdampak luas secara global. Salah satu contoh terkini adalah pengaruh pertumbuhan ekonomi China terhadap harga minyak dunia. Fluktuasi ekonomi China sebagai salah satu konsumen minyak terbesar, memiliki dampak signifikan pada pasar minyak global.
Pakar Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unair, Prof. Dr. Tika Widiastuti, S.E., M.Si. menjelaskan, pertumbuhan ekonomi China dan fluktuasi harga minyak dunia memiliki hubungan yang saling terkait.
“China menjadi importir minyak mentah terbesar di dunia, sehingga kondisi ekonominya sangat mempengaruhi pergerakan harga minyak mentah dunia,” tuturnya kepada Unair News. Selasa, (30/7/2024).
Industrialisasi Berdampak
Ia mengatakan, faktor utama yang mendorong peningkatan permintaan minyak di China adalah industrialisasi masif, terutama di sektor petrokimia. Perkembangan ini telah mengubah pola konsumsi minyak global dan mempengaruhi pasar produk berbasis petrokimia.
“Para analis industri menyatakan bahwa, transformasi struktural industri petrokimia telah membentuk kembali pola konsumsi minyak global. Mereka menambahkan bahwa, seiring berkembangnya sektor petrokimia di China, permintaan bahan baku yang berasal dari minyak bergeser ke negara ini dari pusat-pusat petrokimia lain yang sudah lama ada,” imbuhnya.
Kebijakan Energi
Ia menyoroti terkait kebijakan Pemerintah China dalam sektor energi juga memainkan peran penting dalam mempengaruhi harga minyak dunia. Strategi jangka panjang Pemerintah China untuk memenuhi kebutuhan minyak dan gas terlihat dari berbagai kebijakan yang telah dikeluarkan.
“Kebijakan-kebijakan sejak tahun 2001 dalam White Paper On Energy, seperti Strategi Strategy Petroleum Reserves, Kebijakan Going Out Policy, Kebijakan Loan for Oil, Kebijakan Transnational Oil Pipeline, dan Foreign Direct Investment,” jelasnya.
Dampak Global
Dosen FEB UNAIR itu menambahkan bahwa, fluktuasi harga minyak tidak hanya mempengaruhi China, tetapi juga berdampak pada ekonomi global. Penurunan harga itu dapat menguntungkan negara pengimpor karena biaya produksi menurun dan inflasi yang lebih rendah. Namun, hal ini juga dapat merugikan negara-negara penghasil minyak.
Oleh karena itu, meskipun pertumbuhan ekonomi China melambat, negara ini tetap menjadi faktor kunci dalam menentukan tren harga minyak global.
“Dalam jangka pendek, harga minyak akan dipengaruhi oleh dinamika permintaan dan pasokan global, keputusan OPEC+, serta kondisi geopolitik. Sementara dalam jangka panjang, faktor-faktor seperti kebijakan energi, inovasi teknologi, dan perubahan iklim akan memainkan peran yang semakin penting dalam membentuk tren harga minyak dunia,” tutupnya. (ari)