telusur.co.id - Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim), Emil Elestianto Dardak memastikan akan terus melakukan upaya percepatan perekonomian Jatim. Salah satunya adalah dengan memperluas jaringan atau relasi Jatim dengan wilayah lain di wilayah Indonesia bagian timur. 

"Jawa Timur sendiri tengah memposisikan diri menjadi sahabat terdekat bagi daerah-daerah di Indonesia Timur," kata Emil saat mengisi Workshop bertajuk ""Best Practice in Planning, Financing, and Delivering Transportation Infrastructure"  di Legian, Badung, Bali, Kamis (13/2/20).

Menurut Emil, Jatim merupakan provinsi penyumbang dari 1/5 total perdagangan di seluruh Indonesia. Selain itu, dari sektor logistik, 19 dari 26 rute sea-tol Indonesia bagian timur berasal dari pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya. "Melihat fakta tersebut, tidak salah jika Jatim akan terus menjadi sahabat terdekat bagi daerah-daerah di wilayah timur Indonesia," tuturnya.
 
Emil menilai, keberadaan tersebut bisa dijadikan kesempatan yang bagus untuk bersama-sama merancang serta membangun inter-regional connectivity antar daerah.
 
Ia mencontohkan, jika kedepannya bisa disediakan kapal-kapal berkapasitas besar disertai rute yang konsisten, maka logistic cost diharapkan bisa semakin murah. Hal tersebut tentunya akan menggiatkan perdagangan antar pulau.
 
"Pada saat kita merancang inter-regional connectivity, kita juga mulai merancang bersama visi kita kedepan untuk logistik antar daerah yang akan kita bangun di wilayah timur Indonesia," lugasnya.
 
Dalam upaya membangun konektivitas tersebut, menurut Emil, harus didukung dengan pembangunan infrastruktur. Oleh sebab itu, Ia mengajak kepada para perwakilan daerah yang hadir untuk bersama-sama membangun ekosistem yang bisa diminati oleh investor baik dari dalam maupun luar.
 
"Tanpa kemitraan semacam itu, akan sulit mengejar kebutuhan infrastruktur di Indonesia," terang mantan Bupati Trenggalek itu.
 
Dalam arahannya, Emil juga memaparkan beberapa proyek yang tengah disiapkan oleh Pemprov Jatim yang tertuang dalam Perpres 80/2019. Proyek-proyek tersebut disebutkan sebagai bentuk komitmen Pemprov Jatim untuk terus berkembang menjadi major sekaligus sahabat bagi Indonesia bagian timur.
 
Dengan rencana pemerintah pusat yang akan memindahkan ibukota ke Kalimantan Timur, dirinya mengaku optimis jika pola mobility ini bisa menjadi semakin menarik untuk bisa dirancang bersama kedepannya.
 
Pada acara yang berlangsung selama dua hari tersebut, dipertemukan para pakar dalam bidang perencanaan, infrastruktur, penilaian proyek hingga keuangan dari kedua wilayah.

Diantaranya adalah Mark McGovern selaku Konjen AS untuk Surabaya, Sri Bagus Guritno Dir. Kerjasama Pemerintah Swasta Rancang Bangun Bappenas, Yunan Novaris Arifidianto Guidance and Consultation Division PT. PII, Joseph Traini selaku tenaga ahli dari Departemen Transportasi AS serta puluhan perwakilan dari pemerintahan daerah Indonesia Timur bidang perencanaan dan infrastruktur.
 
Melalui pertemuan tersebut diharapkan bisa saling berbagi ilmu dan informasi khususnya dalam bidang perencanaan daerah. Khususnya bagi pemerintah AS, kesempatan tersebut menjadi bentuk dukungannya untuk terus membangun relasi dengan berbagai pemerintah daerah di Indonesia.[Tp]

Laporan: Arianto Deni