telusur.co.id - Ganda putra andalan Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, tampil garang dan penuh semangat juang saat menembus babak semifinal turnamen prestisius BWF World Tour Super 1000 Indonesia Open 2025. Mereka menaklukkan pasangan muda asal China, Huang Di/Liu Yang, dalam pertarungan panas dua gim langsung, 21-19, 23-21, yang berlangsung selama 52 menit penuh ketegangan.
Atmosfer Istora Senayan benar-benar meledak! Dukungan publik tuan rumah menjadi bahan bakar semangat Fajar/Rian, terutama saat mereka tertinggal pada gim kedua.
“Dukungan dari penonton Istora luar biasa. Suaranya menggema dan membuat kami makin semangat, apalagi saat tertinggal. Itu benar-benar jadi energi tambahan dan ikut mengganggu fokus lawan,” tegas Fajar usai laga.
Sejak awal, laga berjalan panas. Adu reli, drive cepat, dan serangan tajam memancing riuh tak henti dari ribuan suporter yang memadati tribun. Fajar/Rian sempat unggul nyaman 11-8 di interval gim pertama, namun pasangan China berhasil mengejar hingga 19-19. Momen krusial datang saat challenge Fajar/Rian dikabulkan wasit, membuat skor menjadi 20-19, yang langsung disusul penutup apik: pukulan presisi di depan net.
“Mereka bermain agresif, tapi kami sudah lebih siap mental. Kunci kami: tenang dan percaya diri,” ucap Rian.
Di gim kedua, tensi memuncak. Sempat tertinggal 0-2, Fajar/Rian bangkit dan mencetak empat poin beruntun. Namun, Huang/Liu tak mau menyerah begitu saja dan kembali memimpin 11-10 di interval. Titik kritis terjadi ketika Fajar/Rian berada di ujung tanduk, tertinggal 18-20. Tapi mental juara berbicara pasangan Merah Putih justru bangkit luar biasa dan membalikkan keadaan jadi 23-21, ditutup smash keras Fajar yang tak mampu dikembalikan lawan. ISTORA MELEDAK!
“Kami sempat nyaris kalah. Tapi menyerah bukan pilihan! Kami terus fight, apalagi di kandang sendiri,” tegas Rian.
Kemenangan ini tak hanya membawa Fajar/Rian ke semifinal, tapi juga menjaga harapan Indonesia untuk meraih gelar juara di sektor ganda putra — satu-satunya yang tersisa setelah wakil-wakil lain rontok lebih dulu.[iis]