telusur.co.id - Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengapresiasi KADIN Surabaya yang menggagas berdirinya Rumah Vokasi pada tahun ini. Menurut LaNyalla, peran yang diambil KADIN Surabaya bekerjasama dengan KADIN Jatim dan IHK Trier Jerman merupakan langkah strategis dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang berkompeten, produktif dan berdaya saing untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.
"Ini adalah gerak cepat dan langkah strategis yang diambil oleh KADIN Jatim dan KADIN Surabaya bekerjasama IHK Trier Jerman dalam mengimplementasikan Perpres Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi," tutur LaNyalla saat menghadiri kegiatan 'Pelatihan Konsultan Vokasi' di Gedung KADIN Institute, Jumat (12/5/23).
Menurut LaNyalla, pendidikan vokasi amat penting di era saat ini untuk menangkap peluang pasar. Sebab, LaNyalla melanjutkan, dunia industri dan usaha memerlukan tenaga yang terampil dan memiliki kecakapan di bidangnya. Apalagi di era revolusi industri 4.0, pendidikan vokasi harus terus diperbanyak.
Oleh karenanya, Senator asal Jawa Timur yang tengah melakukan kegiatan reses itu menyebut perlu gerakan masif untuk menyelaraskan format pendidikan tinggi, menjadi pendidikan vokasional.
"Kita perlu memperbanyak dan memperluas pendidikan vokasi. Sebab, pendidikan vokasi ini sangat untuk memenuhi kebutuhan dunia industri dan dunia usaha," tutur LaNyalla.
Dengan begitu, LaNyalla berharap penyerapan tenaga ahli dan terampil dapat dipenuhi dari dalam negeri, bukan malah dari luar negeri.
"Inilah pentingnya bekal keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri. Sebagaimana kita ketahui, kebutuhan dalam negeri untuk tenaga terampil itu sangat besar. Jangan sampai justru diisi oleh tenaga ahli dari luar negeri," tegas LaNyalla.
Ketua KADIN Surabaya, M Ali Affandi LNM menerangkan, sebanyak 40 orang mengikuti pelatihan Konsultan Vokasi ini. Mereka dilatih bagaimana melakukan pendampingan terhadap industri yang akan melaksanakan program vokasi hingga harmonisasi kurikulum.
"Dalam mengimplementasikan revitalisasi pendidikan vokasi, KADIN Jatim memiliki program Rumah Vokasi yang menjadi rumah bersama bagi dunia industri, dunia pendidikan dan pemerintah sebagai penentu kebijakan. Di Surabaya, kami menargetkan Rumah Vokasi bisa didirikan di tahun ini, sehingga kami melakukan pelatihan Konsultan Vokasi. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas konsultan vokasi perindustrian yang akan bertugas," terang pria yang akrab disapa Mas Andi ini.
Untuk itu, KADIN bekerjasama dengan IHK Trier Jerman karena Jerman telah terbukti sukses menerapkan pendidikan dan pelatihan vokasi yang ideal. "Kita lihat di Jerman, industrinya sudah sangat maju dan kita bisa belajar bagaimana mengelola standarisasi industri tersebut karena kuncinya tetap di SDM. Walaupun sudah otomatisasi, tetapi SDM tetap menentukan. Decision maker dan quality control tetap ada di SDM," tandasnya.
Dengan adanya pelatihan Konsultan Vokasi, maka pelaksanaan vokasi seperti pemagangan di industri bisa berjalan sesuai standar yang benar. Dampak positifnya, kualitas tenaga kerja akhirnya menjadi lebih baik dan mampu meningkatkan daya saing Indonesia sebagai negara terluas di kawasan ASEAN.
"KADIN sebagai dinamisator atau penghubung antara industri, angkatan kerja dan pemerintah sebagai pemutus regulasi berharap langkah ini bisa menciptakan situasi daya saing perindustrian yang tinggi. Apalagi di tahun 2030 Indonesia mendapatkan bonus demografi, sehingga kita perlu menciptakan angkatan kerja yang sudah siap bersaing, siap bekerja untuk kemajuan Indonesia," katanya.
Terkait pendirian Rumah Vokasi, Andi mengatakan sudah melakukan komunikasi yang intensif dengan Wali Kota Surabaya Ery Cahyadi. Ia menyebut wali kota sangat mendukung dan siap memberikan support.
"Sehingga siap kerja dan digunakan oleh industri. Tidak hanya di Surabaya, tetapi di seluruh Jatim dan Indonesia, bahkan luar negeri. Karena kita sudah bekerjasama dengan Swiss Contact, IHK Trier dan GIZ. Saya sama Mas Ery Cahyadi telah melakukan komunikasi intensif. Beliau sangat atensi terhadap bagaimana tenaga kerja dari Surabaya bisa terserap sebanyak-banyaknya, bagaimana membuka lapangan pekerja yang seluas-luasnya dan angka pengangguran bisa ditekan," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto mengatakan, pelatihan Konsultan Vokasi di Surabaya ini adalah rangkaian pelatihan yang telah di gelar Kadim Jatim bersama KADIN kabupaten/kota. Sebelumnya, pelatihan yang sama telah di gelar di Kota Kediri, Batu dan Pasuruan.
Hingga saat ini, jumlah Konsultan Vokasi di Jawa Timur dinilai masih kurang. Sehingga yang dilakukan KADIN adalah maksimalkan tenaga yang ada agar revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi di Jatim bisa berjalan maksimal.
Hadir sebagai narasumber di antaranya Ketua Umum KADIN Jawa Timur Adik Dwi Putranto, Koordinator Bidang Kemitraan Vokasi IHK Trier Jerman, Andreas Gosche dan Ketua KADIN Kota Surabaya, HM Ali Affandi LaNyalla Mahmud Mattalitti. [Tp]