telusur.co.id - Direktur Eksekutif Politika Research and Consulting (PRC), Rio Prayogo menganggap wajar jika DPP Partai Golkar mendorong Airlangga Hartarto (AH) berpasangan dengan Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Prabowo sebagai capres, sedangkan Airangga cawapres.
 
"Sejak awal yang paling pas dengan Prabowo, ya AH atau Cak Imin," ungkap Rio dalam keterangannya.

Meski elektabilitas Airlangga kecil, tapi punya kelebihan dibanding lainnya. Airlangga merupakan Ketum parpol dan sekaligus mendapatkan tiketnya. "Basis tradisional Golkar jelas dan mengakar," ujarnya.

Selain itu, Airlangga juga cukup kuat dalam kekuatan finansial untuk menghadapi pertarungan di pemilu mendatang. "Jejaring fund rising paling jagoan dibanding lainnya."

Sebelumnya, Ketua Bappilu Partai Golkar Nusron Wahid menyebut, KIB yang beranggotakan Golkar, PAN, dan PPP potensial melebur dengan KKIR bentukan Gerindra dan PKB. Kelimanya berpeluang merger menjadi Koalisi Besar.

Dalam urusan capres-cawapres, Nusron mengusulkan KKIR mendapat posisi capres, sedangkan KIB mendapat jatah cawapres. “Karena dua koalisi, presidennya Prabowo dan wakilnya Airlangga dari KIB, kan wajar," tambah Nusron. [ham]