telusur.co.id -Grup band metal progresif asal Jakarta, Party at Eden (P.A.E), kembali menggebrak industri musik Tanah Air dengan merilis single kelima berjudul "Crown of the Emperor" pada 1 Oktober 2025. Lagu ini menandai babak baru dalam perjalanan musikal mereka, seiring bergabungnya Keisha Andaviar sebagai vokalis baru dan kolaborasi spesial bersama screamer tamu Dhika Dongeng.
Tahun 2025 menjadi momentum penting bagi band yang dikenal dengan karakter eksperimental dan progresif ini. Bersamaan dengan perilisan single terbaru, Party at Eden juga resmi diumumkan sebagai Brand Ambassador HAIRCOOLEST BARBERSHOP, barbershop bertema Modern Metal pertama dan satu-satunya di dunia. Kolaborasi eksklusif ini melahirkan “Crown of the Emperor” sebagai mahakarya segar dan penuh tantangan dalam katalog musik mereka.
Single ini menjadi karya perdana Party at Eden bersama Keisha Andaviar. Bagi band, lagu ini bukan sekadar rilisan baru, melainkan simbol kematangan artistik sekaligus langkah besar untuk mengangkat musik metal Indonesia ke panggung yang lebih luas.
Secara tematik, “Crown of the Emperor” mengisahkan seorang kesatria penyendiri yang muak dengan kehidupannya dan ingin menciptakan perubahan. Melalui aransemen berani dan melodi yang menggugah, lagu ini mengajak pendengar untuk bangkit, mempercayai kekuatan diri sendiri, dan menolak pengakuan semu dari orang lain. Semangat perlawanan terhadap standar sosial menjadi inti pesan dari karya ini.
“Tidak semua orang pantas mengenakan apa yang dimiliki orang lain,” ucap Vincent, drummer sekaligus pendiri band.
“Lagu ini adalah refleksi dari perjalanan kami sebagai musisi dan individu yang terus berkembang,” tambahnya.
Nama Keisha Andaviar kian menarik perhatian publik. Putri dari gitaris legendaris Ovy (/Rif) ini kini menjadi frontwoman Party at Eden. Dukungan penuh datang dari sang ayah yang bangga melihat langkah putrinya di dunia musik.
“Saya senang banget dia nemu tempat buat berekspresi sesuai musik yang dia minatin dan lagi berkembang. Ditambah dipercaya jadi ambassador, berarti orang bisa ngeliat potensinya. Double kebanggaan buat saya,” ujar Ovy.
Musisi senior itu juga menyoroti perkembangan genre metal progresif di Indonesia. Menurutnya, musik yang digarap Party at Eden memiliki tingkat kesulitan tinggi dan menunjukkan kemajuan signifikan di generasi sekarang.
“Genre ini lagi lumayan maju. Mainin genre ini nggak gampang, pemainnya harus tight banget. Tapi anak-anak sekarang secara teknis udah banyak yang ngelewatin musisi era saya,” tutur Ovy /Rif.
Party at Eden dibentuk pada 2020 oleh Vincent, dan kini beranggotakan Keisha Andaviar (vokal), Victor Ibanez Dimarzio DJ Dandel (lead guitar), Silvester Dani Pratama (rhythm guitar), Hadi Ming (bass), dan Vincent Atmadja (drum). Mereka dikenal dengan gaya khas “Edgy Djenty”, perpaduan Djent, Modern Metal, Groove Metal, Metalcore, dan Post-hardcore.
Sejak awal kemunculannya, P.A.E konsisten menampilkan eksplorasi musikal yang berani. Dimulai dari single perdana “Alphawave” (2021), dilanjutkan dengan “Virus” (2022), “The Wish Key” (2023), hingga “Pink Like Candy” (2024) — setiap rilisan mereka menunjukkan evolusi musikal yang makin matang dan memikat perhatian publik serta media.
Pencapaian itu pun diakui di ajang Hammersonic Awards 2023, ketika Party at Eden dinominasikan sebagai Band Pendatang Baru Terbaik (New Beast) — sebuah pengakuan yang menegaskan posisi mereka sebagai salah satu kekuatan baru di kancah metal Indonesia.
Perilisan single terbaru ini menandakan formasi baru band serta mengukuhkan diri Party at Eden sebagai salah satu band modern metal progresif menjanjikan di belantika musik Tanah Air.
Lagu ini juga sudah bisa didengarkan di seluruh platform streaming digital dan video musik juga sudah tersedia di kanal resmi Youtube Party at Eden.