telusur.co.id - Juru Bicara Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) Hazem Qassem menyebut negara-negara yang melabeli Hizbullah Lebanon sebagai kelompok teroris, adalah negara-negara yang terlibat dalam kejahatan yang dilakukan penjajah.

Al-Akhbar Lebanon melaporkan, Hazem Qassem dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis (25/11/21) mengatakan bahwa tindakan Australia melabeli Hizbullah Lebanon sebagai kelompok teroris adalah untuk mendukung rezim Zionis Israel demi menutupi serangan penjajah yang sedang berlangsung terhadap bangsa-bangsa Arab dan umat Islam.

"Stempel teroris yang disematkan terhadap pasukan perlawanan Palestina oleh beberapa negara mengancam keamanan dan perdamaian di kawasan," ujar jubir Hamas.

"Komitmen Hizbullah terhadap kewajiban kemanusiaan, agama, nasional dan moralnya, serta pembelaannya terhadap rakyat dan tanahnya melawan agresi Zionis adalah tindakan yang jelas sesuai dengan semua hukum internasional dan aturan kemanusiaan," tegasnya. 

Australia pada hari Rabu kemarin menempatkan sayap militer dan politik Hizbullah Lebanon sebagai organisasi teroris. Tindakan pemerintah Australia tersebut mengikuti lobi rezim Israel.

Amerika Serikat dan Israel selama ini telah mengambil langkah-langkah untuk mengurangi popularitas Hizbullah di Lebanon selama bertahun-tahun. Namun kerja-kerja mereka tidak pernah berhasil mewujudkan tujuan tersebut. [Tp]