Hamas Palestina: Hari Quds Internasional Gagasan Brilian Ayatullah Khomaini - Telusur

Hamas Palestina: Hari Quds Internasional Gagasan Brilian Ayatullah Khomaini

Quds Day

telusur.co.id - Juru bicara Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas), Hazem Qassem, mengatakan bahwa Hari Quds Internasional merupakan gagasan brilian pendiri Republik Islam Iran Ayatullah Al Udzma Ruhullah Khomaini.

Dalam wawancara dengan Fars, Selasa (4/5), pada awal pembicaraan dia menekankan kebersamaan kelompok-kelompok perlawanan Palestina dengan intifada Quds.

“Pesan utama yang ditunjukkan oleh Poros Resistensi (perlawanan) melalui kebersamaannya secara langsung dan terbuka dengan  intifada Quds ialah bahwa kota suci ini merupakan garis merah, dan bahwa resistensi kami terhadap segala bentuk agresi yang menciderai kota ini dan penduduknya tidak akan pernah mengendur. Rezim pendudukan hanya berilusi belaka jika beranggapan akan dapat menguasai Quds dan penduduknya serta mengesampingkan khalayak Palestina,” terangnya.

Hazem Qassem menegaskan, perlawanan adalah hak natural untuk membela bangsa Palestina dan menjalankan tugasnya mempertahankan gerakan rakyat di Quds. Perlawanan membuktikan bahwa salah satu komponen utama perimbangan ini tak dapat disepelekan, dan dukungan kepada gerakan-gerakan rakyat benar-benar telah membuat gerakan itu bertahanan. 

"Karena itu, rezim pendudukan (Israel) berusaha meredakan situasi karena kuatir reaksi kubu perlawanan dapat meningkatkan skala insiden Quds,” tegasnya.

Mengenai kondisi Israel sekarang, dia memastikan rezim Zionis itu tidak berada dalam kondisi yang lebih baik daripada dahulu, terutama karena spirit perlawanan di tengah bangsa Arab dan umat Islam di sekitar Israel terus meningkat tanpa bisa dikendalikan olehnya, meskipun Zionis terus melakukan agresi.

Di bagian lain wawancara itu dia menyinggung gagasan Imam Khomaini pada tahun 1979 untuk menjadikan hari Jumat terakhir bulan suci Ramadhan sebagai peringatan Hari Quds Internasional.

“Deklarasi Hari Quds oleh Imam Khomaini merupakan ide brialian, sebab ide ini menanamkan pemikiran bahwa Palestina merupakan persoalan utama umat Islam, dan bahwa kota suci (Quds) ini penting bukan hanya bagi orang Palestina, melainkan juga bagi seluruh umat ini,” terangnya.

Dia menambahkan bahwa gagasan brilian itu juga menanamkan kesadaran bahwa agresi kaum Zionis terhadap Palestina merupakan agresi terhadap seluruh umat Islam. 

"Sehingga umat Islam berkewajiban berusaha dan berjuang untuk membebaskannya," tukasnya. [Tp] 


Tinggalkan Komentar