telusur.co.id - Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) bereaksi terhadap berita palsu pengusiran duta besarnya dari Qatar.
Jaringan Sahab yang dilansir Parstoday, Minggu (10/11/24) melaporkan, Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) mengumumkan bahwa laporan jaringan media Zionis, KAN, dan jaringan media AS, CNN yang mengutip statemen pejabat senior Amerika tentang pengusiran duta Hamas oleh otoritas Qatar tidak benar.
Menurut pengumuman Gerakan Perlawanan Islam Palestina, penerbitan berita palsu bertujuan untuk menciptakan kebingungan di Gerakan perlawanan Palestina.
Jaringan CNN mengutip seorang pejabat tinggi Amerika Serikat mengklaim bahwa Qatar setuju untuk mengusir para pemimpin Hamas dari wilayahnya setelah gerakan tersebut menentang pertukaran tahanan dan terus menuntut syarat-syarat penghentian permusuhan dan penarikan penuh.
Seorang pejabat senior di pemerintahan AS hari Jumat mengatakan bahwa AS telah memberi tahu Qatar bahwa kehadiran Hamas di Doha tidak dibenarkan setelah menentang proposal pertukaran tahanan.
Negosiasi gencatan senjata di Jalur Gaza menemui jalan buntu karena sikap keras kepala Benjamin Netanyahu, perdana menteri rezim Israel yang melakukan genosida, dan desakannya untuk melanjutkan perang. [Tp]