Hangat dan Bersahabat: Presiden Prabowo Menyelami Budaya Thailand dalam Kunjungan Resmi ke Bangkok - Telusur

Hangat dan Bersahabat: Presiden Prabowo Menyelami Budaya Thailand dalam Kunjungan Resmi ke Bangkok

Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra, mengajak Presiden Prabowo Subianto, menyusuri kekayaan budaya

telusur.co.id - Dalam momen penuh kehangatan dan nuansa persahabatan, Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra, mengajak Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyusuri kekayaan budaya Negeri Gajah Putih di sebuah pameran budaya eksklusif yang digelar di aula Gedung Santi Maitree, kompleks Government House, Bangkok.

Kunjungan ke pameran tersebut menjadi bagian istimewa dalam rangkaian kunjungan resmi Presiden Prabowo ke Thailand—sebuah langkah diplomatik yang tidak hanya membicarakan kerja sama bilateral, tetapi juga mempererat hubungan antarbangsa melalui kekuatan budaya dan rasa.

Pameran yang digelar menjelang jamuan santap siang resmi itu menampilkan beragam seni rupa, kerajinan tangan tradisional, dan kuliner otentik Thailand. Presiden Prabowo tampak larut dalam suasana. Dengan penuh antusias, ia menyimak proses pembuatan kerajinan khas seperti payung lukis, ukiran kayu, dan kain tenun lokal. Tak hanya mengamati, ia juga berinteraksi langsung dengan para pengrajin, menunjukkan apresiasi mendalam terhadap nilai-nilai budaya yang diwariskan turun-temurun.

Suasana semakin akrab ketika Presiden Prabowo diajak mencicipi sajian khas Thailand. Di antara hidangan yang disuguhkan, aroma dan cita rasa khas rempah-rempah Thailand menciptakan pengalaman yang mengesankan. Perdana Menteri Paetongtarn sendiri tampak hangat mendampingi, menjelaskan filosofi di balik setiap karya seni dan kuliner yang ditampilkan.

Kunjungan ini bukan sekadar rangkaian protokoler, tetapi mencerminkan kedekatan emosional dan rasa saling menghormati antara dua bangsa. Melalui budaya, Thailand dan Indonesia menunjukkan bahwa hubungan bilateral tidak hanya dibangun di atas fondasi ekonomi dan politik, tetapi juga diperkuat melalui diplomasi budaya yang menyentuh hati rakyat.

Pameran budaya ini menjadi simbol kuat dari persahabatan yang mengakar, mempertegas bahwa dua negara besar di Asia Tenggara ini memiliki semangat yang sama dalam menjaga warisan budaya dan merayakan keberagaman.

Kehangatan, tawa, dan ketulusan yang hadir dalam kunjungan ini menjadi catatan penting—bahwa persahabatan sejati antara negara sering kali tumbuh bukan hanya dari meja perundingan, tetapi juga dari pengalaman bersama yang menggugah rasa dan makna.[iis]


Tinggalkan Komentar