Hanya Habiskan Anggaran, Pandawa Nusantara: Stafsus Milenial Bubarkan Saja - Telusur

Hanya Habiskan Anggaran, Pandawa Nusantara: Stafsus Milenial Bubarkan Saja

Diskusi yang diselenggarakan Jakarta Journalist Center dengan tema "Sumpah Pemuda 28 Oktober, Memasuki Revolusi 4.5" (Foto: Telusur.co.id/ Tri Setyo)

telusur.co.id - Peringatan Sumpah Pemuda yang dirayakan setiap tanggal 28 Oktober telah memasuki usia ke-93. Oleh karena itu, pemuda saat ini juga harus siap dengan segala perubahan guna menghadapi masa Revolusi Industri 4.5.

Perwakilan Persaudaraan Aktivis dan Warga (Pandawa) Nusantara Andi Wahyudin mengatakan, pemuda harus mempersiapkan bonus demografi yang dimiliki Indonesia. Pemerintah juga diminta mempersiapkan generasi milenial dengan membuka ruang kreatif.

"Soal perkembangan digital merupakan satu tantangan sangat membahayakan. Karena jika tidak dikontrol, internet bisa jadi dua mata pisau, bisa positif dan negatif," ujar Wahyu dalam diskusi daring yang digelar Jakarta Journalist Center dengan tema 'Sumpah Pemuda 28 Oktober, Memasuki Revolusi 4.5', Sabtu (30/10/21).

Generasi milenial, kata Wahyu, dapat dikatakan kurang mendapat ruang kreatifitas saat ini. Keberadaan staf khusus (Stafsus) milenial juga belum menunjukkan kinerja yang berarti.

"Kami yang berharap stafsus milenial kontribusi yang banyak untuk kaum milenial. Dari mereka diharapkan ada wajah kebijakan untuk yang hadir bagi milenial," katanya.

Namun yang terjadi sekarang, sambung Wahyu, belum ada manfaat dari keberadaan stafsus milenial saat ini. Justru yang terdengar malah ada stafsus milenial melontarkan pernyataan kontroversial.

"Tidak ada kontribusi yang nyata dari stafsus milenial yang dirasakan kaum milenial, jadi lebih baik dibubarkan saja. Stafsus milenial ini nggak ada kontribusinya yang nyata, hanya menghabiskan anggaran," tegasnya.

Hal senada disampaikan Ketua Karang Taruna Papua Barat, Armando Rilon Idorway. Menurutnya keberadaan stafsus milenial belum relevan dan belum dirasakan kinerjanya.

"Kalau untuk saya keberadaan stafsus milenial tak relevan di negara ini. Masih banyak pemuda lain yang lebih hebat," tegasnya.

Dalam diskusi ini turut hadir Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Sunanto dan Alumni Chongqing University Tiongkok, Kaula Fahmi.


Tinggalkan Komentar