Heru Budi Sebut Prasetyo Edi Marsudi Paling Pantas Jadi Gubernur DKI  - Telusur

Heru Budi Sebut Prasetyo Edi Marsudi Paling Pantas Jadi Gubernur DKI 

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono (kiri) bersama Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi. (Foto: telusur.co.id/Tegar).

telusur.co.id - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menilai, ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi lebih pantas untuk maju Pilkada Jakarta 2024 ketimbang dirinya. Hal itu ia ungkapan ketika ditanya awak media perihal peluang maju di Pilgub DKI Jakarta. 

Namun, ia menjawab pertanyaan itu sambil tertawa serta menyebut Prasetyo yang berada di sampingnya lebih pantas menjadi Gubernur DKI Jakarta.

"Oh ini, yang paling pantas adalah Pak Ketua DPRD jadi Gubernur DKI," kata Heru di TMP Kalibata, Jakarta, Rabu (19/6/24).

Prasetyo yang mendengar jawaban Heru itu pun hanya tersenyum.

Diberitakan sebelumnya, Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan DKI Jakarta Pantas Nainggolan menyebut, saat ini pihaknya masih melakukan penjaringan terhadap nama-nama yang bakal diusung untuk maju pada kontestasi pilkada Jakarta 2024.

"Ini kita masih dalam proses penjaringan, tetapi dalam konteks sumber daya ya PDI Perjuangan cukup banyak," ujar Pantas di Grand Cempaka, Bogor, Kamis (25/4/2024).

Pantas menyebut, saat ini sosok yang telah masuk listing penjaringan cagub Jakarta di antaranya, Mantan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi, Menteri PAN/RB Abdullah Azwar Anas, Mantan Panglima TNI Andika Perkasa dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

"Ya kan masih proses penjaringan, bisa Risma, bisa aja Ketua DPRD (Prasetyo), bisa aja, kita banyak potensi. Termasuk juga misalnya Azwar Anas," ujar Pantas.

"Pak Basuki juga, termasuk juga Pak Andika (Perkasa)," sambungnya.

Selanjutnya, Pantas mengungkapkan, adapun kriteria sosok Bacagub Jakarta yang nanti bakal diusung partainya yang pertama harus komitmen terhadap ideologi Pancasila.

"Dan yang kedua yang mampu paling tidak memenuhi atau selaras dengan harapan-harapan Jakarta ke depan," kata Pantas.

"Yang ketiga ya walaupun jakarta bukan lagi sebagai ibu kota, tetapi jakarta masih tetap menjadi indonesia mini yang harus mencerminkan ke-Indonesiaan, yang mencerminkan persatuan, yang mencerminkan toleransi yang tinggi dan lain sebagainya," imbuhnya. [Fhr]


Tinggalkan Komentar