Heru Ngeluh, Jakarta Tak Bisa Sendiriam Tangani Kemacetan, Banjir, dan Kesehatan  - Telusur

Heru Ngeluh, Jakarta Tak Bisa Sendiriam Tangani Kemacetan, Banjir, dan Kesehatan 

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. (Foto: telusur.co.id/Tegar).

telusur.co.id - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menegaskan, dalam menangani masalah perihal kemacetan, banjir, dan kesehatan, Jakarta tidak bisa bekerja sendirian. Menurutnya, Jakarta harus bekerja sama dengan daerah penyangga seoerti Bogor, Tangerang dan Bekasi (BOTABEK).

"DKI Jakarta tidak bisa menyelesaikan permasalahan transportasi dan banjir sendiri. Kita harus bekerja sama dengan BOTABEK, termasuk dalam hal kesehatan," ucap Heru di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, pada Selasa (8/10/24).

Heru menambahkan, untuk mengatasi kemacetan, Jakarta harus berkolaborasi dengan pemerintah daerah penyangga. 
"Misalnya, Dinas Perhubungan telah merencanakan agar Transjakarta dapat menjangkau Bogor. Oleh karena itu, pemerintah daerah setempat juga perlu membangun tempat parkir," jelasnya.

Dia juga menekankan bahwa solusi kemacetan tidak bisa hanya mengandalkan Jakarta, karena banyak warganya berasal dari Bogor, Bekasi, Tangerang, dan Depok.

Heru mempertanyakan mengapa hanya Jakarta yang terus didesak untuk menyelesaikan masalah polusi dan transportasi. Dia menjelaskan, Pemprov DKI telah berupaya mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dengan meningkatkan distribusi transportasi umum, termasuk Transjakarta bertenaga listrik.

"Kenapa DKI saja yang terus didesak untuk beralih ke transportasi non-fosil? Presentasinya sangat kecil untuk mengatasi polusi. Seharusnya ini menjadi tanggung jawab bersama," ungkapnya.

Lebih lanjut, Heru menyarankan agar pemerintah pusat, melalui Kementerian Dalam Negeri, merancang kota di luar Jakarta yang memiliki kantong parkir yang memadai. 

"Jika pemerintah setempat tidak menyediakan feeder yang baik, semua upaya tersebut akan sia-sia. Beberapa waktu lalu, sejumlah pejabat penting mengungkapkan masalah kemacetan dan mendesak pembangunan tempat parkir di Jakarta atau sekitarnya, tetapi tetap di wilayah Jakarta," tuturnya.

Kedepan, Heru mengusulkan agar pemerintah melakukan aglomerasi agar Jakarta tidak salah arah. 

"Mudah-mudahan arah yang tepat dapat diberikan agar Jakarta tidak menjadi beban di masa depan. Kita perlu memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk mandiri dalam kehidupan mereka," tandasnya. [Fhr]


Tinggalkan Komentar