telusur.co.id - Sekretaris Jenderal Presidium Perhimpunan Organisasi Alumni Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (Himpuni) Ferry Juliantono menyatakan pembangunan di Indonesia yang digagas pemerintah membutuhkan peran serta dari berbagai pihak khususnya dari kalangan akademisi.
Kerjasama pentahelix yang terdiri dari unsur pemerintah, swasta, akademisi, media dan komunitas, menjadi kunci utama dalam upaya pencapaian target pembangunan Indonesia ke depan. Salah satu alat untuk mempercepat pencapaian target pembangunan pemerintah yaitu melalui wadah koperasi. Adapun beberapa program prioritas yang sedang diakselerasi pemerintah adalah swasembada pangan dan swasembada energi.
"Mudah - mudahan Himpuni ke depan dapat menjadi kekuatan besar dalam mendukung perjalanan program prioritas pemerintah," kata Ferry Juliantono saat memberikan sambutan pada acara Gala Dinner Sidang Umum Majelis Umum ke-3 HIMPUNI di Rumah Dinas Gubernur Sulawesi Selatan, Makassar, Kamis (20/2/25).
Hadir dalam acara tersebut Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Pj. Gubernur Sulawesi Selatan Periode Januari-Februari 2025 Fadjri Djufry, Sekretaris Daerah Sulawesi Selatan Jufri Rahman, Wakil Ketua Komisi VI DPR-RI Nurdin Halid dan Ketua Steering Committee Presidium Himpuni Walneg S. Jas.
Ferry menilai bahwa Himpuni memiliki potensi yang sangat besar dalam upaya mendorong percepatan pembangunan di Indonesia karena anggotanya yang mencapai ribuan orang dari 51 Universitas Tinggi Negeri di Indonesia. Ketersediaan SDM yang kompeten di berbagai bidang menjadikan Himpuni sebagai wadah organisasi alumni strategis untuk menjalin kemitraan dengan pemerintah.
"Kami akan mendukung apapun yang terbaik bagi pemerintah karena Himpuni sekarang menjadi kekuatan yang besar untuk turut andil menyukseskan program pemerintah," katanya.
Terkait dengan pelaksanaan Musyawarah Besar (Mubes) Himpuni yang digelar pada, Jumat (21/2), Ferry berharap Himpuni dapat memiliki suatu badan usaha bersama berbentuk koperasi. Dengan adanya koperasi bagi Himpuni diharapkan akan memberikan manfaat yang lebih besar bagi anggota dan masyarakat terutama dalam bidang ekonomi.
"Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin Makassar, Pak Amran (Andi Amran Sulaiman) juga menyatakan setuju agar Himpuni memiliki koperasi," pungkasnya.
Di tempat yang sama, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa sebagai pembantu Presiden, tugas para menteri dan wakil menteri adalah menyukseskan program prioritas seperti swasembada pangan dan swasembada energi.
Untuk swasembada pangan ini, Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Koperasi (Kemenkop) mempunyai kesamaan strategi percepatan yaitu dengan mengoptimalkan peran koperasi.
Terkait dengan penguatan peran koperasi dalam mempercepat target swasembada pangan, Amran yang juga menjabat sebagai Ketua Umum IKA Unhas, sepakat agar Himpuni dapat membentuk badan usaha koperasi.
Diharapkan keberadaan koperasi Himpuni dapat menjadi wadah yang strategis bagi para alumni untuk bersama-sama membangun perekonomian berbasis kerakyatan.
"Pak Presiden meminta secepat-cepatnya dan sesingkat singkatnya (swasembada pangan), awalnya targetnya 4 tahun namun saat beliau kunjungan ke Brazil dalam pidatonya turun menjadi 3 tahun kemudian saat sidang kabinet diminta tahun depan tidak boleh impor (pangan)," kata Amran Sulaiman.[Fhr]