Hizbullah: AS Pindahkan Teroris ISIS dari Irak dan Suriah ke Afghanistan - Telusur

Hizbullah: AS Pindahkan Teroris ISIS dari Irak dan Suriah ke Afghanistan

Sekjen Hizbullah, Sayid Hassan Nasrallah. (Foto: Almanar).

telusur.co.id - Dalam pidato terbarunya, Senin (11/10/21), Sekjen Hizbullah Sayyid Hassan Nasrallah berbicara mengenai berbagai isu internal Lebanon dan isu regional, termasuk Afghanistan, serta mendesak pemerintah Lebanon agar menanggapi tawaran bantuan Iran di bidang listrik di mana Lebanon mengalami krisis besar.

“Ada tawaran baru Iran mengenai listrik, tanggapilah tawaran ini. Mintalah pengecualian dari orang yang anda sebut sebagai kekasih dan sahabat kalian, AS, untuk menerima tawaran Iran,” ungkapnya, seperti dilansir Al-Alam, Senin (11/10/21).

Mengenai pendatangan bahan bakar minyak Iran ke Lebanon, dia mengatakan, “Dalam masalah impor minyak ini sekarang kita berada di tahap awal, yang akan berlanjut sampai akhir Oktober. Dalam masalah bahan bakar minyak kami tidak bersaing dengan berbagai perusahaan dan stasiun yang ada, melainkan semata demi memenuhi kebutuhan darurat.”  

Dia menambahkan bahwa tahap kedua akan dimulai pada November mendatang.

Sayyid Nasrallah juga menyatakan belasungkawa atas tragedi bom bunuh diri yang menerjang sebuah masjid warga Muslim Syiah di Kunduz, Afghanistan, yang memakan ratusan korban tewas dan luka.

“Kami memiliki informasi bahwa AS telah memindah para takfiri ISIS dari Irak dan Suriah ke Afghanistan… Sebelum keluar, AS datang ke Afghanistan untuk perang saudara di sana,” ujarnya.

Dia lantas mengatakan bahwa pihak yang berkuasa di Afghanistan sekarang bertanggungjawab melindungi warga negara ini tanpa mengindahkan faktor sektarian.

Mengenai Palestina dia mengatakan, “Sudah menjadi kewajiban moral untuk mendukung Syahid Nezar Banat, pemikir pemberani Palestina, yang telah dibunuh oleh otoritas Palestina. Kami berbela sungkawa dan turut bersimpati kepada keluarga Syahid Banat serta semua rekan dan para pecintanya, dan meminta otoritas Palestina menegakkan keadilan dalam perkara ini.”

Mengenai Yaman, Sayid Nasrallah mengapresiasi cara umat Islam negara ini dalam merayakan Maulid Nabi Besar Muhammad saw.

“Kami takjub dan hormat atas apa yang dilakukan oleh bangsa Yaman yang mulia dan teraniaya dalam memperingati Maulid Nabi Yang Mulia, meskipun mengalami perang, kehancuran, resiko besar dan blokade,” tuturnya, mengacu pada rapat akbar jutaan orang di berbagai kawasan yang dikuasai Ansarullah setiap tahun dalam peringatan Maulid Nabi saw.

Sekjen Hizbullah menyebutnya sebagai aksi “mencengangkan dan membuat kita malu di depan kondisi yang mereka alami” dan “hujjah bagi Muslimin di dunia ihwal khidmat kebangsaan pada peringatan Maulid Nabi Yang Mulia”. [Tp]


Tinggalkan Komentar