telusur.co.id - Salah satu petinggi Hizbullah Lebanon, Ibrahim Amin al-Sayyid mengatakan, Israel takut akan masa depannya sendiri, dan fakta di kawasan serta peran yang dimainkan muqawama (pergerakan pejuang) dalam merancang hari ini dan masa depan kawasan, semakin menambah ketakutan rezim ini.

Seperti dilaporkan al-Ahed, Kepala Dewan Politik Hizbullah Lebanon Ibrahim Amin al-Sayyid dalam pertemuan internasional "Dukungan terhadap muqawama, sebagai sebuah pilihan" mengatakan, nasib kawasan tidak akan ditentukan oleh pecundang, tapi oleh muqawama.

"Musuh Israel memasuki Lebanon dari berbagai pintu, untuk membentuk Timur Tengah Baru, tapi pasukan Lebanon berhasil mematahkan seluruh skenario musuh," tegasnya.

Seraya mengucapkan selamat atas kemenangan Lebanon terhadap penjajah Israel dan pembebasan wilayah selatan negara ini dari pendudukan Israel, Ibrahim Amin al-Sayyid menekankan, berkat upaya front perlawanan, Israel sekarang berada dalam situasi di mana ia takut akan masa depannya.

Pada 25 Mei 2000, Israel mengalami kekalahan telak menghadapi muqawama Hizbullah, dan akhirnya terpaksa mundur dari wilayah selatan Lebanon. Hari ini di Lebanon dinamakan sebagai hari kebebasan dan muqawama. [Tp]