telusur.co.id - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid atau HNW menerima kunjungan Dewan Pengurus Pusat Komunitas Pencinta alQuran ; One Day One Juz (ODOJ). Pertemuan berlangsung di Ruang Kerja Wakil Ketua MPR, Gedung Nusantara III Lantai 9, Komplek MPR DPR, Senin (19/6/2023). Delegasi ODOJ dipimpin Ketua Umumnya Bakat Setiaji.
Kepada Wakil Ketua MPR, ODOJ menyampaikan perkembangan terbaru dari Komunitas One Day One Juz. Seperti disampaikan Bakat Setiaji, komunitas yang dipimpinnya sudah ada di 34 provinsi, dengan jumlah anggota aktif mencapai 30.000 orang. Rencananya, tahun 2023, ini mereka akan menyelenggarakan Milad ke 10 pada November nanti.
“Kami bermaksud mengundang Pak Hidayat untuk hadir pada acara tersebut. Kami juga ingin mendengar saran serta masukan, agar gerak langkah kita ke depan semakin ringan, bisa makin bermanfaat, diterima oleh semua kalangan tanpa menimbulkan prasangka,” kata Bakat Setiaji menambahkan.
Menjawab harapan tamunya, Hidayat mengingatkan perjuangan ODOJ mengajak umat Islam untuk gemar membaca dan mempelajari Al Quran, masih jauh dari kata selesai. Apalagi, hingga kini masih ada oknum masyarakat yang belum mengenal dengan benar sehingga masih curiga terhadap komunitas ODOJ.
Karena itu Komunitas ODOJ harus bisa lebih memperbanyak shilaturahim, membuka diri, mau mendengar masukan dan saran dari semua kalangan. Komunitas ODOJ juga mesti mensosialisasikan dirinya kepada semua kelompok masyarakat, tak terkecuali ormas Islam baik yang besar maupun kecil. Agar, kecurigaan sebagian masyarakat terhadap Gerakan komunitas One Day One Juz bisa diminimalisir. Karena hakekat alQuran memang untuk menguatkan dan memajukan umat dengan shilaturahim dan kerjasama, serta mengkoreksi salah paham dengan dakwah yang benar.
“Masih jelas dalam ingatan, ada mantan Menag yang pernah mengatakan bahwa anak muda yang good looking, suka ke masjid, giat belajar Bahasa Arab, dan rajin menghafal Al Quran, mereka itu katanya, terpapar radikalisme dan terorisme. Pandangan seperti itu yang menuduh komunitas yang identitasnya mirip dengan komunitas ODOJ, jelas salah. Karena itu perlu diluruskan, dengan jalan mengkomunikasikan kegiatan mereka kepada semua pihak termasuk ormas Islam, bahwa kegiatan anak-anak ini sangat baik. Dan jauh lebih baik dibanding mereka anak2 muda yang terlibat narkoba, tawuran hingga LGBT. Pemerintah mestinya berterimakasih dan mendukung, bukan malah menyalahpahami”kata Anggota DPR RI Dapil DKI Jakarta II, meliputi Jakarta Selatan, Pusat dan luar negeri.
Karena itu, menurut HNW sudah selayaknya komunitas ODOJ, yang berkembang pesat dan diminati anak2 muda seperti ini, penting dipayungi dan didukung oleh berbagi tokoh. Mulai dari tokoh masyarakat, agama, politik hingga pemerintahan. Agar, kegiatan mereka semakin besar, terus bisa mengajak dan mengajak anak2 muda generasi milenial dan generasi Z mempunyai kegiatan alternatif yang sangat positif yaitu hadirnya komunitas mempelajari, membaca, memahami serta mengimplementasikan alQuran dalam kehidupan sehari-hari. Sesuai ajaran Alquran yang rahmataan lil alamin, melalui generasi unggulan yang didambakan alQuran yaitu generasi “khaira ummat”.
“Nilai-nilai dalam Alquran, sangat penting untuk diinternalisasikan, dikembangluaskan apalagi untuk anak muda generasi milenial dan generasi Z, yang sekarang ini malah menjadi mayoritas penduduk Indonesia,’potensi bonus demografi agar bisa merealisasikan cita2 proklamasi dan reformasi menuju peringatan 100 tahun Indonesia Merdeka. Sehingga, generasi muda yang akan menyongsong Indonesia emas, pada 2045 adalah anak-anak yang bisa melanjutkan perjuangan H. Agus Salim, Abikusno Tjokrokusumo, KH. Kahar Muzakir hingga Ki bagus Hadikusumo. Mereka tidak akan ketinggalan zaman. Mereka juga mampu mengamalkan nilai-nilai yang ada dalam AlQuran. Seperti Kerjasama, hadirkan generasi unggulan, saling menghormati, bersatu padu, berkontribusi dan berkompetisi dalam kebajikan dan membela kebenaran serta Indonesia yang kemerdekaannya diyakini sebagai berkat rahmat Allah Tuhan yang maha kuasa”pungkas HNW.