telusur.co.id - Sekitar 200 alumni STIDI (Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Islam) Al Hikmah pada Minggu, 18 Juni 2023, memenuhi Amphi Theatre, Museum Keprajuritan, TMII, Jakarta. Mereka berada di sana sejak pagi untuk bersilaturahim dalam acara Reuni Akbar.
Banyak acara digelar dalam reuni, salah satunya adalah Sosialisasi Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika atau yang lebih popular disebut Empat Pilar MPRRI.
Sosialisasi Empat Pilar MPR tersebut sangat istimewa antara lain karena diselenggarakan oleh alumni Sekolah Tinggi Islam dan dibawakan langsung oleh Wakil Ketua MPR Dr. H. M. Hidayat Nur Wahid MA (HNW). Hal demikian juga yang membuat kegiatan tersebut sangat diantusiasi oleh peserta.
HNW dalam kesempatan tersebut mengucapkan selamat reuni kepada para alumni perguruan tinggi yang beralamat di Mampang Prapatan Jakarta, itu. Dalam sosialisasi, Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu berharap materi dan nilai-nilai yang ada dalam empat pilar bisa menyebar keseluruh warga bangsa karena bisa dipahami dengan baik dan benar oleh para alumni yang sudah menyebar dan berkiprah dengan baik di berbagai kalangan masyarakat di Indonesia.
Alumni telah menyebar di berbagai pelosok tanah air sehingga ketika mereka memahami empat pilar dengan baik dan benar maka saat berinteraksi dengan masyarakat akan menjadi solusi dan pencerah, sehingga tidak lagi mengenal pembelahan masyarakat dengan adanya kelompok dan golongan keislaman dan kebangsaan, melainkan menyatupadukan warga bangsa, karena yang kebangsaan juga berwawasan keagamaan, dan yang keagamaan juga berwawasan kebangsaan. Sebagaimana dahulu diteladankan oleh para Bapak Bangsa saat membahas Pancasila sebagai dasar Negara, UUD 45 sebagai konstitusi negara, NKRI sebagai bentuk negara, serta Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan bangsa” ujar pria asal Klaten, Jawa Tengah, itu.
Bersatunya nilai keagaamaan dan kebangsaan menurut HNW bukan sesuatu yang baru bagi Al Hikmah. Dirinya mengatakan demikian karena pernah menjadi tenaga pengajar di kampus itu. “Saya pernah menjadi dosen di sana”, tutur alumni Pondok Pesantren Gontor itu. Diungkap bahwa apa yang diajarkan di Al Hikmah tidak ada materi atau pelajaran yang bertentangan dengan nilai-nilai empat pilar MPRRI.
Dari sinilah menurutnya alumni Al Hikmah merupakan alumni yang bisa mempraktekkan cinta agama, bangsa, dan negara dalam waktu yang bersama. Dirinya mendorong agar alumni melanjutkan peran bersejarah dari para ulama dan tokoh umat Islam terdahulu yang bersama dengan tokoh bangsa lainnya bersatu padu berjuang untuk memerdekan, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan Indonesia. “Sekaligus menjawab berbagai tantangan membaharu pada saat ini”, tuturnya.
Alumni Universitas Madina, Arab Saudi, itu juga mengakui kompetensi alumni Al Hikmah ketika terjun di masyarakat. “Dengan ijazah yang ada, mereka diterima di berbagai instansi”, ujarnya. Hal demikian bisa terjadi karena apa yang diberikan di kampus berkorelasi atau nyambung dengan apa yang menjadi peluang dan harapan di masyarakat.
Oleh sebab itu mereka yang masih menuntut ilmu di Al Hikmah diharap untuk memaksimalkan diri saat kuliah agar lapangan kerja yang terbuka saat ini bisa diraih. Meski demikian diingatkan bila sudah berada di tengah masyarakat, bekerja, diharap tetap membawa nilai-nilai yang hikmah, penuh kebaikan, kebajikan, dan kemaslahatan demi kemajuan agama, bangsa, dan negara. Dan dengan cara itu, para alumni benar2 bisa berfungsi melanjutkan kiprah Bapak2 Bangsa untuk kejayaan Indonesia menyambut 100 tahun Indonesia Merdeka”pungkasnya.