telusur.co.id - PT Hutama Karya (Persero) mengajukan penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 18,6 triliun ke Komisi VI DPR. PMN ini untuk proyek Tol Trans Sumatera dan proyek tol yang digarap PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto menguraikan, dari PMN Rp 18,6 triliun, sebanyak Rp 6,1 triliun digunakan untuk penyelesaian Tol Trans Sumatera, meliputi ruas Binjai-Langsa (Seksi Binjai-Pangkalan Brandan) dengan kebutuhan Rp 1,294 triliun.
Kemudian, ruas Kisaran-Indrapura Rp 638 miliar, Kuala Tanjung-Parapat (Seksi Kuala Tanjung-Pematang Siantar) Rp 194 miliar, Lubuk Linggau-Curup-Bengkulu (Seksi Taba Penanjung-Bengkulu) Rp 478 miliar
Selanjutnya, untuk ruas Sigli-Banda Aceh Rp 1,008 triliun, Pekanbaru-Padang (Seksi Sicincin-Padang) Rp 2,012 triliun dan Pekanbaru-Padang (Seksi Pekanbaru-Kota Kampar) Rp 480 miliar.
"Totalnya untuk tahap I Rp 6,104 triliun," kata Budi dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (19/9/23).
PMN tersebut juga untuk penugasan baru yaitu, menyelesaikan proyek tol Waskita. Proyek yang bakal digarap ialah Tol Kayu Agung-Palembang-Betung dan Bogor-Ciawi-Sukabumi (Seksi Cibadak-Sukabumi Barat) dengan kebutuhan Rp12,50 triliun.
Adapun tambahan tol dari Waskita karya untuk Kayu-Agung-Palembang 112 km, dan Bogor-Ciawi seksi Cibadak-Sukabumi Barat 14 km.
Dengan demikian, total kebutuhan Hutama Karya sebesar Rp 18,604 triliun, untuk menyelesaikan Tol Trans Sumatera Rp 6,104 triliun dan Tol Waskita Karya Rp 12,50 triliun.
"Total PMN yang kami terima Rp 18.604 miliar," katanya.[Fhr]