telusur.co.id -Direktur Utama I.League, Ferry Paulus mengonfirmasi bahwa FIFA belum memberikan izin terkait kehadiran suporter tandang pada laga Super League.
Ia menjelaskan larangan tersebut masih berlaku karena beberapa alasan salah satunya adalah ulah oknum suporter Persib Bandung pada laga terakhir Liga 1 yang sekaligus penyerahan piala juara Liga 1 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), 24 Mei lalu.
"Di pertandingan terakhir (Liga 1), flare lah apa, dan yang lebih parahnya lagi adalah pertandingan yang disaksikan oleh delegasi FIFA di penutupan (Liga 1) di Bandung. Bahkan rumput dihancurkan dan lain sebagainya," kata Ferry Paulus di Jakarta, Rabu (7/8) dilansir oleh Antara.
Pada penghujung laga tersebut, suporter Persib menyalakan flare atau suar, petasan, serta kembang api yang membuat laga melawan Persis Solo terhenti selama dua kali. Asap yang menyelimuti stadion membuat wasit harus menghentikan pertandingan empat menit sebelum waktu normal.
Para pemain Maung Bandung dan pelatih Bojan Hodak yang menghampiri dan memberikan himbauan untuk menghentikan aksinya pun gagal. Setelah momen itu, acara seremonial penyerahan piala yang seharusnya berlangsung di lapangan pun harus tertunda karena lapangan dipenuhi suporter.
"Bukan hanya flare, turun ke lapangan. Kalau hanya flare ya okelah, ini turun ke lapangan, mengganggu kita semua di tribun dan lain sebagainya," tambah Ferry.
Ferry melanjutkan FIFA sebenarnya sudah memberikan izin kehadiran suporter tandang untuk Super League musim 2025/2026. Namun, kerena kejadian tersebut yang dihadiri delegasi FIFA langsung membuat keputusan itu sirna.
"Sebenarnya sebelum penutupan liga kemarin, liga sudah memberikan lampu hijau, makanya kita sangat happy sekali. Kemudian kita juga sudah me-report bahwa kita sudah berkomunikasi dengan pihak kepolisian, dan kepolisian intinya menunggu keputusan dari FIFA dan semua responsnya positif," ungkap mantan Direktur Persija ini dikutip dari Antara.
Dari hal itu, larangan kehadiran suporter tim tamu masih berlaku, tetapi ia berharap kebijakan ini bisa berubah di masa mendatang misalnya di putaran kedua Super League.
"Masih belum diizinkan, masih seperti yang lalu tapi kita akan terus berupaya supaya mendapatkan ruang atau izin dari sana. Bisa jadi mungkin tiga sampai empat bulan yang akan datang. Mudah-mudahan (putaran kedua)," tambahnya.
Selain itu, Insiden yang dinilai sangat mengganggu tersebut juga menjadi pertimbangan utama bagi I.League untuk tidak memilih Persib sebagai laga pembuka.
"Oleh karena itu, liga melarang untuk menjadikan Persib Bandung untuk pertandingan pembuka," tutup Ferry kepada awak media di Jakarta, Rabu (6/8).
Sebagai gantinya, Super League akan dibuka pada Jumat (8/8) dengan pertandingan antara Persebaya Surabaya dan PSIM Yogyakarta di Stadion Gelora Bung Tomo. Laga ini mempertemukan tim peringkat keempat Liga 1 musim lalu, Persebaya, dengan juara Liga 2, PSIM.