Ini Cara Baca Kurs Bitcoin Agar Tak Salah Saat Trading - Telusur

Ini Cara Baca Kurs Bitcoin Agar Tak Salah Saat Trading

Ilustrasi bitcon. Foto: Unplash

telusur.co.id - Sekarang ini banyak generasi muda yang lebih menyukai trading Bitcoin dari pada instrumen investasi konvensional seperti saham, forex, reksadana, dan lain-lain. Bahkan perkembangan crypto di Indonesia terus meningkat.

Namun sebelum kamu melakukan trading, maka langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah memilih aplikasi trading crypto yang terbaik. Hal ini tentunya cukup membingungkan bagi mereka yang baru memulai trading crypto.

Salah satu indikator aplikasi yang baik buat trading crypto adanya grafik pergerakan pasar yang menginformasikan kurs bitcoin setiap saat. Bisa setiap 15 menit, per 1 jam, per 4 jam, hingga per hari yang semuanya bertujuan untuk menganalisa teknikal sebelum trading.

Cara Mengecek Kurs Bitcoin

Dilansir dari Pintu, untuk mengecek kurs dari mata uang crypto sangat mudah. Dalam hal ini Bitcoin, maka langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah melakukan pendaftaran jika kamu belum memiliki akun aplikasi trading crypto.

JIka kamu sudah memiliki akun, maka langkah selanjutnya kamu bisa mengklik icon trade di aplikasi, maka akan muncul dihalaman grafik candlestick yang memperlihatkan informasi pergerakan kurs Bitcoin hari ini, hingga waktu-waktu sebelumnya.

Pada kurs Bitcoin tersebut kamu akan mengetahui harga Bitcoin saat itu dengan satuan uang Rupiah. Berikut dengan pergerakan waktu atau hari sebelumnya. Mudah bukan?

Cara Membaca Kurs Bitcoin

Ketika kamu sudah bisa melihat grafik candlestick dari pergerakan harga Bitcoin, lantas apa yang harus dilakukan? Disinilah pengetahuan kamu tentang membaca grafik diuji. Ketika kamu bisa membaca grafik maka kamu bisa memperkirakan pergerakan harga Bitcoin naik atau turun.

Jika kamu masuk dalam golongan pemula, maka kamu bisa mempelajari grafik candlestick kepada orang yang berpengalaman. Untuk menjadi seorang ahli, individu perlu berani terjun ke dalam area yang diminati.

Ini juga berlaku untuk investor atau trader cryptocurrency yang wajib memahami seluk-beluk aset crypto secara mendalam. Apa tujuannya? Agar mampu membaca fluktuasi kurs Bitcoin, Ethereum, Dogecoin, dan lainnya, serta untuk meraih keuntungan maksimal.

Berinvestasi dengan sembarangan, tanpa memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan kurs Bitcoin, sama dengan membakar uang. Alih-alih meraih keuntungan, bisa-bisa mengalami kerugian. Ada beberapa elemen yang mempengaruhi grafik kurs Bitcoin yang harus kamu ketahui dan pelajari.

Melakukan Analisis Teknik Fundamental

Seperti yang mungkin sudah kamu ketahui, Bitcoin memiliki tingkat volatilitas yang tinggi. Perubahannya terjadi dengan cepat, antara naik dan turun. Salah satu faktor yang mempengaruhi kurs Bitcoin adalah keadaan dunia.

Oleh karena itu, sangat penting bagi investor untuk terus mengikuti berita dan melakukan analisis fundamental agar dapat memprediksi pergerakan harga aset crypto ini.

Beberapa faktor yang sering digunakan dalam analisis fundamental adalah:

Kebijakan Pemerintah 

Jelas bahwa pergerakan kurs Bitcoin seringkali berbanding lurus dengan kebijakan pemerintah. Contohnya, pada tahun 2017, Yen memberikan dampak besar pada aset crypto ciptaan Satoshi Nakamoto ini.

Hal ini dikarenakan sebagian besar sirkulasi Bitcoin berada di Jepang, akibat adanya kebijakan pemerintah yang melegalkan dan mengatur cryptocurrency terbesar ini. Dengan ikatan ini, tidak mengherankan jika setiap kebijakan pemerintah akan memberi pengaruh pada pergerakan kurs Bitcoin.

Umumnya, para investor Bitcoin mengamati berita-berita ekonomi serta kebijakan dari negara-negara maju yang memiliki sirkulasi cryptocurrency besar, seperti Amerika Serikat dan Jepang. Kamu juga dapat meniru pendekatan mereka untuk lebih unggul dalam memprediksi pergerakan kurs Bitcoin.

Krisis Ekonomi 

Krisis ekonomi juga berkontribusi pada pergerakan pasar Bitcoin. Meskipun setiap krisis biasanya memiliki dampak negatif, tidak serta merta kurs Bitcoin mengikuti pandangan banyak orang.

Sebagai contoh, krisis ekonomi yang terjadi di Siprus pada tahun 2013, yang membuat banyak bank menutup mesin ATM sehingga masyarakat tidak bisa menarik uang tunai.

Sebagai alternatif, warga Siprus mulai menggunakan Bitcoin sebagai metode transaksi. Di tengah bencana, krisis keuangan justru menjadi berkah bagi pemilik aset crypto ini, di saat permintaan terhadap cryptocurrency tersebut meningkat.

Kondisi Ekonomi suatu Negara

Kondisi ekonomi juga mampu mempengaruhi nilai tukar IDR terhadap Bitcoin. Perhatikan momen kritis, seperti pemilihan presiden di negara-negara maju. Umumnya, sosok yang terpilih akan memberikan dampak signifikan pada pergerakan nilai Bitcoin.

Seperti yang pernah terjadi di Amerika Serikat setelah kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden. Para investor yang meragukan sosok dan kebijakan Donald Trump kemudian beralih ke Bitcoin, yang dianggap lebih aman dibandingkan investasi lainnya.

Situasi ini berdampak langsung pada pergerakan harga Bitcoin akibat meningkatnya permintaan. Selain itu, ada juga kebiasaan terkait Bitcoin yang perlu kamu ketahui. Aset crypto ini cenderung mengalami penurunan nilai pada hari Sabtu dan Minggu, lalu kembali menguat di awal pekan.

Ini disebabkan oleh penghentian operasi Bitcoin Exchange di seluruh dunia selama akhir pekan, sehingga pasar menjadi lebih sepi. Rahasia ini dapat menjadi panduan bagi investor yang baru memasuki dunia cryptocurrency.

Pengaruh Media Sosial 

Di era modern ini, semua orang bergantung pada media sosial sebagai alat untuk berinteraksi dan mendapatkan informasi. Tidak bisa dipungkiri, media sosial saat ini menjadi pengarah untuk berbagai hal. Bahkan, sebuah negara bisa menghadapi konflik akibat penggunaan smartphone.

Dalam konteks nilai Bitcoin, media sosial memiliki dampak besar. Pendapat-pendapat publik yang terkenal sering menjadi panutan bagi para penggemar crypto.

Contohnya, ketika tweet Elon Musk tiba-tiba mendorong banyak orang untuk membeli Bitcoin dan Doge Coin, yang sekaligus menyebabkan lonjakan harga yang tajam.

Sosial Budaya

Budaya suatu negara juga dapat mempengaruhi pergerakan harga Bitcoin. Misalnya, ketika mayoritas masyarakat di suatu negara dengan perputaran Bitcoin yang tinggi merayakan hari besar. Secara otomatis, permintaan terhadap Bitcoin akan berkurang dan hal ini akan berdampak pada harganya.

Di samping itu, penurunan nilai Bitcoin juga dapat terjadi akibat banyaknya penjualan. Tentu saja, saat hari raya, terdapat banyak kebutuhan yang memaksa pemegangnya untuk menjual aset-aset crypto dan investasi yang mereka miliki.

Rumor di Luar Ekspektasi

Tidak hanya karena pemilihan presiden, krisis ekonomi, media sosial, atau hari raya, nilai Bitcoin dapat berfluktuasi akibat isu-isu yang tidak terduga oleh investor aset crypto. Seperti merebaknya varian Omicron dari Covid-19, berita tentang upaya peretasan cryptocurrency, dan berbagai faktor lainnya.

Inilah sebabnya setiap pemilik aset crypto harus selalu mengikuti berita-berita ekonomi. Terutama rumor yang dapat menyebabkan perubahan besar pada nilai Bitcoin dan aset lainnya.

Itulah penjelasan cara mengecek kurs Bitcoin dan bagaimana membaca kurs Bitcoin untuk menganalisa pergerakan harga Bitcoin di masa mendatang.[Nug] 


Tinggalkan Komentar