telusur.co.id, Perusahaan BUMN pendukung kawasan ‘The Mandalika’ seperti Garuda Indonesia, Citilink, Pelita Air, Telkomsel hingga Angkasa Pura diminta agar terus dapat meningkatkan sinerginya. Terutama, dalam memaksimalkan peluang dari penyelenggaraan MotoGP di tanah air.
Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PAN, Abdul Hakim Bafagih berharap seluruh perusahaan BUMN terkait bisa lebih sensitif dalam memaksimalkan cross marketing yang diciptakan dari penyelenggaraan ajang olahraga bertaraf internasional tersebut.
Cross promotion atau cross marketing adalah strategi pemasaran di mana dua atau lebih merek atau perusahaan bekerja sama untuk mempromosikan produk atau layanan mereka secara bersamaan. Dalam kerjasama ini, setiap pihak berbagi akses ke audiens yang saling terkait, dengan tujuan memperluas jangkauan dan meningkatkan keuntungan bersama.
“Kalau kita melihat trennya pasca Covid-19 ini, pariwisata olahraga atau sport tourism ini pertumbuhannya luar biasa. Kita lihat saja ajang-ajang maraton, ajang-ajang lari di Indonesia itu mulai menggeliat begitu. Mesti sensitif nih BUMN-BUMN kita dalam menangkap peluang itu,” kata Abdul Hakim dikutip dari laman resmi DPR RI, Jumat (27/9/2024).
Abdul Hakim menerangkan, Lombok memiliki banyak potensi ekonomi yang bisa dikolaborasikan penyelenggaraannya dengan pihak swasta, misalnya selam (diving).
Kemudian yang tidak boleh dilupakan Lombok memiliki Puncak Rinjani yang merupakan seven summit atau tujuh puncak tertinggi di Indonesia yang keindahannya luar biasa.
“Nah ini juga mesti diperhatikan sensitifitasnya dalam mengambil kesempatan itu. Jangan lupa membangun sinergi dan juga ego sektoralnya supaya bisa ditekan,” pungkas Abdul Hakim.
Senada dengan Abdul Hakim, Wakil Ketua Komisi VI DPR Mohamad Hekal meminta BUMN merangkul pihak swasta untuk menciptakan wirausaha-wirausaha baru di wilayah Lombok serta mengembangkan perekonomian sendiri secara kreatif.
“Jangan terus mau dibantu sama negaralah. Kalau bisa mereka ini carikan marketing sendiri, titik jual sendiri dan sebagainya. Wong dulu saja orang-orang di sini buka hotel terus kemudian laku. Tapi kan membangun ekosistem turis itu enggak bisa tiba-tiba laku. Harus dibangun. Nah kita ini masih dalam tahap pembangunan. Asal dilakukan dengan benar dan kerja sama semua sektor terkait, semoga bisa berjalan baik,” ujar Politisi Fraksi Partai Gerindra ini.