Insan Akademis Palsu - Telusur

Insan Akademis Palsu


Telusur.co.id - Oleh : Suryo Adi Prakoso, Wasekum PTKP Badko HMI Jatim, Alumni Teknik Perkapalan ITS.

Kali ini saya akan menyampaikan kegelisahan saya mengenai keberadaan himpunan kita tercinta. Saya sangat ingat betapa mulianya tujuan HMI saat pertama kali mendengarnya di forum LK I yang saya ikuti. Tujuan yang sangat mulia untuk mencetak generasi berkualitas 5 insan cita HMI.

Semua kader HMI seharusnya tahu dan memahami apa itu kualitas 5 insan cita HMI. Sedikit saya akan ulas disini bahwa, kualitas 5 insan cita HMI adalah suatu cita-cita mulia dan ideal yang diharapkan ada pada diri kader HMI, terdiri dari insan akademis, insan pencipta, insan pengabdi, insan bernafaskan Islam, dan insan yang bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT.

Mengapa didahului insan akademis ?

Pertanyaan yang sangat mendasar. Kita semua menyadari bahwa himpunan kita tercinta ini terdiri dari mahasiswa yang berhimpun memiliki tujuan yang sama, tujuan yang bermuara pada gabungan dua entitas, yakni KeIslaman dan KeIndonesiaan. Entitas yang saling berkait kelindan serta tidak dapat dipisahkan.

Lalu apa hubungannya dengan insan akademis ?

Kita tengok kebelakang mengenai sejarah negara kita (Indonesia). Negara ini dibentuk karena ada rasa resah pada diri pemuda pada saat itu. Jika Prancis terbentuk karena pertentangan kepada Kekuasaan Konservatif Gereja. Negara Komunis mayoritas terbentuk atas adanya pertentangan kelas. Negara kita terbentuk atas perjuangan para pemudanya. Maka tidaklah berlebihan jika Benedict Anderson mengatakan "Sejarah Indonesia adalah sejarah para pemudanya".

Dalam konteks HMI, insan akademis dalam arti khusus menjelaskan para pemuda yang sedang atau telah usai menempuh kuliah di perguruan tinggi. Sedangkan insan akademis dalam arti luas bermakna tiap individu yang berjuang mengejawantahkan nilai-nilai yang pernah di dapatkan di sekolah/kampus/lingkungan. Jika digabungkan dapat diartikan sebagai tiap kader HMI yang sedang/telah menyelesaikan studinya serta mampu mengejawantahkan nilai-nilai yang pernah didapatkan di kampus/lingkungan.

Lalu, apakah kader HMI yang tidak tuntas secara akademis alias Drop Out dapat dikatakan sebagai insan akademis ?

Tentu saja tidak.

Karena, jelas individu tersebut tidak mampu mengejawantahkan nilai-nilai yang diajarkan di kampus/lingkungan, seperti nilai-nilai bertanggung jawab, nilai-nilai menajemen diri, dsb. Selain itu, individu yang tidak tuntas secara akademis akan memiliki dampak yang besar terhadap *marwah* himpunan kita tercinta.

Bisa dibayangkan ketika ada individu yang tidak tuntas secara akademik lalu tiap hari dan tiap waktu berdiskusi tentang arti ke Islaman dan ke Indonesiaan dalam  penyampaian yang berbeda-beda. Tentu hal tersebut sangat memalukan.

Karena sebaik-baiknya individu adalah yang mampu memberi contoh kepada individu lainnya. Bisa disimpulkan individu tersebut tidak layak dijadikan contoh oleh kader HMI karena tidak mampu memberikan contoh yang baik mengenai definisi Insan Akademis dalam sisi praktek di kehidupan nyata.

Dalam konteks hari ini, saya ingin menyampaikan kegelisahan saya. Kok bisa-bisanya individu yang tidak tuntas secara akademik apalagi mengaku kader HMI, diperjuangkan untuk menjadi calon tokoh besar di masa mendatang oleh senior-senior yang memiliki sikap fanatisme buta. Apa tidak ada ada kader lain ? Apa kader lain tidak ada yang berkualitas ? Apa HMI kekurangan kader berkualitas Insan Cita ?

Sampai-sampai diperjuangkan sebegitu sengitnya oleh para senior dengan cara sikut kanan-kiri hingga menjadi Ketua Panitia Lokal Kongres HMI (sebagai contoh nyata yang terjadi hari ini).

Bagi saya adalah suatu hal yang tidak bisa ditawar lagi bahwa tiap simbol dalam organisasi ini adalah individu yang patut dijadikan contoh. Sehingga, individu yang tidak mampu menyelesaikan studinya dapat dikatakan Insan Akademis Palsu. Apalagi dengan segala caranya menjadikan HMI sebagai ajang untuk mengeruk kepentingan pribadi.

Saya cinta himpunan ini, saya tidak rela simbol-simbol HMI diduduki oleh para Insan Akademi Palsu, mulai dari Kepanitian Kongres, hingga Kepengurusan di tiap tingkatan organisasi HMI.

Jaga marwah organisasi. Tolak Insan Akademis Palsu menjadi simbol-simbol organisasi.


Tinggalkan Komentar