telusur.co.id - Gubernur Bank Sentral Irak Ali Mohsen Al Alaq mengumumkan, negaranya mulai tahun depan akan menghapus dolar Amerika dari seluruh transaksi keuangan domestik di dalam negeri, dan menggantinya dengan dinar Irak.
Dikutip kantor berita resmi Irak, INA, Senin (25/9/23) Ali Mohsen Al Alaq menuturkan, mulai tahun depan Irak akan menyaksikan seluruh transaksi keuangan di dalam negeri di bidang perdagangan dan lainnya, menggunakan mata uang nasional, dinar.
"Bertambahnya jumlah pelaku usaha yang masuk ke kanal-kanal resmi transaksi keuangan, dan harga dolar yang ditawarkan 1.320 dinar, menyebabkan tingkat harga umum terkontrol, dan inflasi mengalami penurunan," kata Ali Mohsen.
Lebih lanjut, Gubernur Bank Sentral Irak menjelaskan, Bank Sentral Irak tahun depan akan menghindari transfer mata uang asing.
"Dan transfer mata uang asing di Irak akan diserahkan kepada bank-bank berlisensi," ungkapnya.
Menurut Ali Mohsen, Bank Sentral Irak sedang melakukan upaya intensif untuk membuka kanal-kanal hubungan langsung antara bank-bank Irak dengan bank-bank asing di bidang korespondensi, transaksi perdagangan dan bidang lainnya.
"Saat ini saluran-saluran resmi pengiriman mata uang sejumlah negara termasuk dirham Uni Emirat Arab, lira Turki, rupee India, dan euro, sudah terbuka," ungkap Gubernur Bank Sentral Irak itu.
"Tahun depan kita akan menyaksikan pembatasan seluruh transaksi keuangan dalam negeri dalam perdagangan dan lainnya dengan menggunakan dinar Irak, sebagai ganti dolar Amerika," imbuhnya. [Tp]