telusur.co.id - Penasihat Keamanan Nasional Irak Qasim al-Araji menegaskan kembali penentangan keras Baghdad terhadap penggunaan wilayah udara Irak untuk melancarkan serangan terhadap Iran atau negara lain di wilayah tersebut.
Dilansir Presstv, Araji menegaskan sikap Irak tersebut dalam sebuah pertemuan dengan atase militer Iran di Baghdad, Mayor Jenderal Majid Qalipour, pada hari Sabtu (9/11/24).
Menurut sebuah pernyataan dari kantor media Penasihat Keamanan Nasional, Araji dan Qalipour mendiskusikan “cara-cara untuk meningkatkan keamanan dan stabilitas kedua negara dan mengaktifkan nota kesepahaman untuk mengontrol perbatasan.”
Ditambahkan bahwa kedua belah pihak juga bertukar pandangan mengenai kelanjutan kerja sama bilateral dalam perang melawan terorisme dan penyelundupan.
Akhir bulan lalu, Iran mengatakan bahwa Israel melakukan tindakan agresi terbarunya terhadap negara tersebut dengan menggunakan wilayah udara yang dikontrol oleh AS di atas Irak dan juga wilayah udara negara-negara regional lainnya.
“Kehadiran militer AS di kawasan ini adalah sebuah kenyataan dan jet-jet tempur Zionis melakukan serangan baru-baru ini terhadap Iran melalui wilayah udara yang dibuka oleh Amerika Serikat di kawasan ini,” ujar Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, pada saat itu.
Pernyataan menteri luar negeri Iran tersebut muncul setelah juru bicara pemerintah Irak, Basim al-Awadi, mengatakan bahwa negaranya telah mengirimkan surat protes kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan Dewan Keamanan PBB, mengutuk penggunaan wilayah udara Irak oleh Israel untuk melancarkan serangan udara ke beberapa lokasi militer di negara tetangga, Iran.
Pada tanggal 26 Oktober, pesawat-pesawat tempur Israel menggunakan wilayah udara yang dikontrol AS di atas Irak untuk menembakkan proyektil-proyektil ke instalasi-instalasi militer di Teheran, Khuzestan, dan provinsi-provinsi Ilam dalam sebuah pelanggaran yang mencolok terhadap kedaulatan nasional Iran.
Dalam agresi Israel, yang menyebabkan beberapa kerusakan terbatas di beberapa daerah, empat prajurit Angkatan Bersenjata dan satu warga sipil tewas.
Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran mengkonfirmasi dalam sebuah pernyataan bahwa Israel menggunakan wilayah udara yang dikontrol AS di Irak. [Tp]