telusur.co.id - Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian mengatakan Israel harus segera menghentikan kejahatan perangnya di Gaza karena akan terlambat dalam beberapa jam.
Kepada wartawan di Beirut, Sabtu (14/10/23), usai pertemuannya dengan Pemimpun Hizbullah Sayyid Hassan Nasrallah, Menlu Iran mengatakan, Hizbullah telah menyiapkan beberapa skenario eskalasi yang akan menyebabkan gempa bumi di Israel…
“Ini akan mengubah peta wilayah pendudukan,” katanya di Beirut, dilansir dari Rai Al Youm, Sabtu (14/10/23).
Amir-Abdollahian di hari yang sama juga mengadakan pertemuan dengan utusan PBB untuk Timur Tengah, Tor Vansland, di Beirut.
Utusan PBB untuk Timur Tengah Tor Vansland menyampaikan pesan Menteri Luar Negeri Iran kepada Penasihat Keamanan Nasional Israel Tzachi Hanegbi dan pejabat pemerintah Israel lainnya bahwa Iran akan bereaksi.
Belum ada tanggapan yang dikeluarkan dari Kantor Perdana Menteri Israel.
Pada hari itu pula, Hizbullah Lebanon membom enam lokasi Israel di wilayah Shebaa yang diduduki Israel, bertepatan dengan seminggu agresi Israel terhadap Jalur Gaza yang terblokade total setelah Operasi Badai Al-Aqsa yang dilancarkan oleh faksi-faksi pejuang Palestina.
Hizbullah dalam sebuah pernyataan mengaku telah menyerang wilayah Al-Radar, Ruwaisat Al-Alam, Al-Samaqa, Zibdin, dan Ramtha dengan peluru kendali dan mortir, sehingga menimbulkan serangan yang tepat dan langsung ke situs-situs target.
Artileri Israel merespon dengan penembakan keras di sekitar beberapa kota di daerah Arqoub di sektor timur Lebanon selatan, dan terjadi kontak senjata menengah dan senapan mesin di sekitar situs Ruwaisat al-Alam Israel.
Dua warga sipil gugur dalam pemboman Israel terhadap sebuah rumah di Shebaa, dan tentara Israel mengumumkan bahwa pasukannya terus menyerang lokasi-lokasi di Lebanon sebagai tanggapan atas penembakan 30 mortir ke arah Israel.
Sumber keamanan Lebanon melaporkan bahwa beberapa rumah rusak akibat pemboman Israel terhadap desa-desa Lebanon. [Tp]