telusur.co.id - Konflik di Timur Tengah kian memanas. Puluhan drone bunuh diri milik Angkatan Darat Iran menghujani wilayah pendudukan Palestina pada Senin pagi, menghantam sejumlah sasaran strategis militer Israel dalam serangan balasan besar-besaran yang disebut sebagai tahap ke-10 operasi militer Iran.
Drone-drone tersebut, yang dilengkapi dengan hulu ledak antimateri berkekuatan tinggi, diluncurkan sebagai bagian dari respons Iran terhadap agresi militer Israel yang dimulai pada 13 Juni lalu. Laporan awal menyebutkan bahwa sebagian besar kendaraan udara tak berawak berhasil mencapai target yang dituju, menimbulkan kerusakan signifikan pada instalasi militer dan infrastruktur penting.
Serangan ini merupakan lanjutan dari Operasi True Promise III, yang sejauh ini telah mencakup lebih dari 20 gelombang serangan rudal dan drone yang diarahkan langsung ke jantung pertahanan Israel.
Tindakan keras Iran menyusul serangan udara besar-besaran oleh Israel terhadap wilayah Iran, termasuk fasilitas nuklir, basis militer, dan area permukiman sipil. Serangan yang dimulai pada pertengahan Juni tersebut telah merenggut nyawa ratusan warga Iran, termasuk beberapa tokoh penting seperti komandan militer senior dan ilmuwan nuklir.
Dalam pernyataan resmi, militer Iran menyatakan bahwa setiap serangan terhadap kedaulatan nasional akan dibalas “dengan kekuatan penuh dan tanpa kompromi.”. “Rezim Zionis telah memulai perang tanpa alasan. Kami tidak mencari konflik, tetapi kami tidak akan tinggal diam ketika darah warga kami ditumpahkan,” tegas Juru Bicara Angkatan Bersenjata Iran.[]