telusur.co.id - Krisis di Timur Tengah melonjak ke level baru. Iran secara resmi melancarkan serangan rudal besar-besaran ke pangkalan militer Amerika Serikat di Qatar pada Senin malam, sebagai respons langsung atas serangan udara Washington terhadap tiga fasilitas nuklir utama Iran sehari sebelumnya.
Dalam operasi militer yang diberi nama sandi "Janji Kemenangan", Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) menargetkan Pangkalan Udara Al-Udeid, yang dikenal sebagai markas terbesar Angkatan Udara AS di Asia Barat. Serangan ini disebut sebagai salah satu aksi militer paling berani Iran terhadap aset Amerika dalam dua dekade terakhir.
“Pangkalan militer AS bukanlah simbol kekuatan, melainkan titik lemah utama musuh. Kami telah mengubahnya menjadi medan peringatan keras bagi Washington dan sekutunya,” demikian pernyataan resmi IRGC.
Tiga situs nuklir Iran Natanz, Fordow, dan Isfahan diserang oleh pesawat tempur Amerika pada Minggu pagi, hanya berselang beberapa hari setelah Israel memulai perang agresi terhadap Iran pada 13 Juni. Serangan itu menewaskan sejumlah ilmuwan nuklir dan menyebabkan kerusakan serius pada fasilitas strategis.
Iran menyatakan bahwa serangan AS adalah kelanjutan langsung dari agresi Zionis, dan memperingatkan bahwa tindakan balasan tidak akan terhindarkan. “Republik Islam Iran, dengan keimanan kepada Tuhan dan rakyatnya yang teguh, tidak akan tinggal diam terhadap pelanggaran kedaulatan dan integritas wilayahnya,” tegas IRGC.
Pangkalan Al-Udeid yang terletak di barat daya Doha, selama ini menjadi pusat operasi udara AS di kawasan, termasuk pengintaian dan koordinasi serangan di wilayah Timur Tengah. Dengan menjadikannya target, Iran mengirimkan sinyal jelas bahwa tidak ada tempat yang aman bagi kekuatan asing yang ikut campur dalam urusan regional.
Sumber-sumber lokal melaporkan ledakan besar terdengar di sekitar area pangkalan, dengan asap hitam membumbung tinggi. Belum ada pernyataan resmi dari Pentagon mengenai jumlah korban atau kerusakan yang ditimbulkan, namun otoritas Qatar telah meningkatkan tingkat siaga militer.
Serangan ini memperlihatkan eskalasi serius dalam konflik Iran-AS, dan membawa dampak langsung terhadap keamanan regional. Para analis memperingatkan bahwa balasan Iran terhadap AS dapat memicu keterlibatan lebih banyak negara dan memperluas medan konflik secara drastis.[]
Sumber: TNA