telusur.co.id - Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) mengumumkan bahwa pihaknya untuk pertama kalinya meluncurkan rudal balistik Kheibarshekan berkepala ledak ganda dalam serangan balasan terhadap Israel, sebagai bagian dari Operasi Janji Sejati III yang terus berlanjut hingga Minggu (22/6).
Dalam pernyataan resminya, IRGC merinci bahwa gelombang ke-20 serangan terhadap “rezim Zionis” mencakup peluncuran 40 rudal balistik, baik berbahan bakar padat maupun cair. Iran menyebutkan bahwa taktik modern diterapkan dalam serangan ini guna meningkatkan akurasi dan daya rusak rudal. “Rudal Kheibarshekan generasi ketiga yang diluncurkan kali ini membawa hulu ledak manuver ganda, mampu melakukan manuver hingga fase akhir untuk memastikan penghancuran sasaran secara akurat,” ujar IRGC dalam pernyataan tertulisnya.
IRGC menyatakan bahwa sejumlah fasilitas vital Israel, termasuk Bandara Ben Gurion, pusat penelitian biologi, serta pusat komando dan kontrol pengganti, menjadi sasaran rudal-rudal tersebut.
Yang menarik perhatian, IRGC menambahkan bahwa sirene peringatan di wilayah pendudukan hanya berbunyi setelah rudal mencapai sasaran. Hal ini, menurut mereka, menunjukkan kebingungan dan kegagalan sistem pertahanan musuh dalam mendeteksi dan merespons serangan tepat waktu.
Serangan ini merupakan bagian dari respons Iran terhadap serangan udara Israel pada 13 Juni lalu, yang menurut Teheran telah menewaskan lebih dari 400 orang, termasuk komandan militer tingkat tinggi, ilmuwan nuklir, dan warga sipil. Iran menyebut serangan Israel itu sebagai tindakan agresi sepihak dan tidak beralasan. “Apa yang telah dilakukan sejauh ini hanyalah sebagian kecil dari kemampuan militer Republik Islam Iran,” tegas IRGC, sembari memperingatkan bahwa kapasitas utama angkatan bersenjata Iran belum dikerahkan sepenuhnya.
Operasi Janji Sejati III telah menghasilkan 20 gelombang serangan rudal terhadap Israel sejak 13 Juni. Keterlibatan sistem rudal strategis seperti Kheibarshekan mengindikasikan eskalasi serius dalam konflik regional, yang berpotensi membawa dampak luas terhadap stabilitas kawasan.[]
SumberTNA