telusur.co.id - Panglima pasukan elit Iran, Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), Mayjen Hossein Salami, menegaskan bahwa balas dendam Iran atas pembunuhan penasihat militer senior Iran oleh Israel di Suriah tidak lain akan berupa kemusnahan total rezim Zionis tersebut.
“Kami tidak akan pernah bersabar menghadapi gugurnya orang-orang kami. Balas (dendam atas gugurnya) Sayid Razi tidak lain hanyalah penghapusan rezim Zionis,” ungkap Salami pada prosesi pemakaman Brigjen Sayid Razi Mousavi, hari Kamis (28/12/23), seperti dikutip dari Presstv.
Untuk diketahui, Sayid Razi Mousavi adalah seorang komandan IRGC yang gugur akibat serangan udara Israel di lingkungan Damaskus beberapa hari lalu, .
Salami juga menyebut Mousavi sebagai “salah satu komandan IRGC yang paling berpengalaman dan efektif” di front perlawanan.
Menurutnya, komandan yang terbunuh itu adalah rekan jenderal legendaris Iran, Qassem Soleimani, dan Mousavi tidak pernah meninggalkan gelanggang jihad selama 45 tahun terakhir.
Jenderal Soleimani dibunuh oleh AS di Irak pada Januari 2020. Dia sangat dihormati karena peran pentingnya dalam penumpasan kelompok teroris ISIS buatan AS dan Israel di Timteng, khususnya Irak dan Suriah.
“Dia (Mousavi) tetap teguh sepeninggal Haji Qassem dan menemani (Komandan Pasukan Quds IRGC, Brigjen Esmail) Qaani,” kata Salami.
“Musuh mengenalnya lebih baik daripada kami karena menerima pukulan hebat darinya. Musuh mengetahui peran dan pengaruhnya terhadap rantai kekuasaan yang tak ada habisnya,” imbuh Salami.
Salami juga mengatakan bahwa Operasi Badai Al-Aqsa yang dilancarkan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober sepenuhnya dirancang dan dilakukan oleh pihak Palestina sendiri. [Tp]