telusur.co.id - Acara istighosah kubro, pada hari Selasa, 16 April 2024 berlokasi di Patung Kuda Arjuna Wiwaha, kawasan Monas, Jakarta Pusat, karena untuk acara serupa tidak boleh dilakukan di depan Mahkamah Konstitusi maupun di depan Istana Merdeka, Jakarta, ungkap Refly Harun saat orasi singkatnya di sela do'a jemaah memberi kekuatan dan keberanian kepada Hakim MK untuk bersikap adil dan obyektif memberi keputusan terhadap Pemilu, khususnya pemilihan Presiden tahun 2024 yang curang.
Istighosah Kubro yang dihajatkan untuk menyambut putusan Hakim MK agar berani bersikap adil dan jujur serta berani dimulai sejak pukul 13.00 dan rehat memasuki waktu salat Ashar bersama jamaah yang hadir, sungguh terkesan sangat khidmat.
Seraya memanjatkan do'a khusus kepada MK agar dapat memberi putusan pengadilan yang seadil-adilnya seperti yang diharap oleh rakyat Indonesia terhadap pelaksanaan Pemilu 2024 yang dianggap curang.
Orasi dari berbagai elemen dan kelompok masyarakat menyambut putusan hakim MK dalam mengadili pelaksanaan Pilpres yang dianggap curang. Dari aspirasi emak-emak Indonesia tampil Bunda Jatiningsih yang menekankan putusan Hakim MK harus memenuhi rasa keadilan masyarakat agar, keresahan rakyat dapat diredakan, tidak sampai menyulut kemarahan.
Tampil kemudian Ketua Umum PSI (Pejuang Syariah Indonesia) tak kalah berapi-api mengingatkan kepada Hakim MK untuk memenuhi rasa keadilan yang sedang diharapkan oleh seluruh rakyat, agar gejolak tidak sampai berkelanjutan menjadi kerusuhan.
Ada juga wirit shakran spesial untuk melindungi hakim MK agar kuat dan teguh memberi putusan yang adil bagi rakyat dan terlindungi dari tekanan segala bentuk sambil menyerukan secara bersama "syuuur" ke arah gedung MK secara serentak yang dikomando oleh semua ulama yang berada di panggung.
Ustad Jaya yang ikut tampil menyampaikan orasinya, juga mendoakan agar Hakim MK tidak takut oleh tekanan, berani menghadapi intimidasi maupun ancaman, sambil mengajak hadirin kembali datang pada hari Jum'at 19 April 2024 sekaligus sholat Jum,'at bersama, sampai putusan MK diputuskan pada 22 April 2024.
Tampil juga Hajjah Arofah, orator perempuan dari Bekasi yang lantang dan keras bahwa rakyat menuntut perlakuan adil. Dan untuk itu pun diedarkan secara meluas poster "Kami Rakyat Siap Support" Mahkamah Konstitusi lengkap dengan foto kedelapan majelis hakim tanpa Anwar Usman, yaitu Ketua Dr. Suhartoyo, Wakil Ketua Prof. Dr. Saldi Isra SH., Prof. Dr. Arief Hidayat SH. M.D., Prof. Dr. Enny Nurbaningsih SH. M.Hum., Dr. Daniel Yusmic Pancastaki Foekh, SH. MH., Prof. Dr. M. Guntur Hamzah SH. MH., Dr. Ridwan Mansyur SH. MH., dan Dr. H. Arsul Sani SH. M.Si. Pr.M. (ari)