Isu-isu Milenial dan Lapangan Kerja Jadi Perhatian Repnas dan TKN Fanta - Telusur

Isu-isu Milenial dan Lapangan Kerja Jadi Perhatian Repnas dan TKN Fanta


telusur.co.id - — Relawan Pengusaha Nasional (Repnas) Indonesia Maju dan TKN Pemilih Muda (Fanta) menggelar talk show bertajuk “Kesempatan Kerja dan Kualitas Tenaga Kerja di Indonesia”, bertempat di Markas Pemilih Muda TKN Fanta Prabowo-Gibran atau Fanta Headquarters (HQ), di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (5/12/23).

Hadir sebagai narasumber yakni, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Erwin Aksa, Ketua Umum DPP Repnas yang juga Wakil Komandan TKN Fanta Anggawira, Pengusaha Poppy Zeidra, Dewan Pakar TKN Mulya Amri, dan Dewan Pakar TKN Harizah P. Mangkunegara.

Ketua Umum DPP Repnas Anggawira menceritakan sejarah Repnas pada Pilpres 2019 dan pilihan politiknya yang berbeda dari Repnas pada Pilpres kala itu. 

“Di Pemilu 2019, Repnas di bawah pimpinan Bang Eka Sastra merupakan relawan Pak Jokowi dan Pak Ma’ruf Amin. Saya sendiri, di 2019 mendukung Pak Prabowo. Saya ini ideologis pak Prabowo, saya dukung Prabowo terus dari beliau cawapres Bu Mega 2009, Prabowo-Hatta, Prabowo-Sandi dan sekarang Prabowo-Gibran. Insya Allah, di kesempatan kali ini Pak Prabowo akan menjadi Presiden kita yang ke-8," kata Anggawira. 

Wakil Komandan TKN Fanta itu mengatakan bahwa pihaknya hadir untuk berdiskusi perihal masalah ekonomi khususnya membahas lapangan pekerjaan.

Anggawira lalu mengutip pcernyataan Erwin Aksa, bahwa Pemilu 2024 adalah Pemilunya ekonomi. "Repnas selalu berusaha hadir di antara teman-teman untuk memberikan pengetahuan, diskusi berbagai persoalan aktual, khususnya kita bicara soal ekonomi, pembukaan lapangan pekerjaan. Kalau kata Bang Erwin, Pemilu kali ini adalah pemilunya ekonomi. Dalam arti, kita harus pastikan agar semua upaya-upaya yang kita dorong berpihak pada ekonomi nasional, salah satunya melalui barisan pengusaha," kata Anggawira yang juga merupakan Sekjen BPP HIPMI.

Sementara itu, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Erwin Aksa mengatakan, setiap pesta demokrasi selalu berkaitan dengan masalah ekonomi.

"Saya sampaikan bahwa Pemilu Demi pemilu masalah ekonomi, selalu berbicara soal ekonomi," kata Erwin Aksa.

Ketua Umum BPP HIPMI 2008-2011 itu menyebut bahwa dalam setiap Pemilu ada 4 M. 4 M tersebut yakni media, money (uang), make mistake (membuat kesalahan dan message (pesan).

Ia pun menekankan agar relawan REPNAS tak membuat kesalahan atau blunder selama kampanye di Pemilu 2024.

“Jadi relawan Repnas tidak boleh bikin blunder," kata Erwin Aksa.

Selanjutnya, M keempat adalah Message atau pesan. Karena itu ia mengaku senang diskusi tersebut, yang diharapkan bisa menyasar ke target pemilih yang belum menentukan sikapnya.

"Eventnya sesuai target yaitu kita mencari pemilih yang belum menentukan sikap. Jadi banyak isu-isu milenial yang bisa kita bawa, jadi kembali kepada ekonomi, seperti lapangan pekerjaan, transparansi ekonomi digital dan lainnya," kata dia .

Selain itu, ia berharap relawannya bisa menyampaikan gagasan Prabowo-Gibran dalam hal isu ekonomi. Ia memuji acara diskusi yang sudah mulai menyasar kepada pemilih muda dengan cara membahas isu ekonomi seperti soal lapangan pekerjaan.

"Semakin banyak terompet, semakin banyak suara sampai ke desa, sampai ke RT dan lainnya. Event ini bagus banget, mulai karena orang deklarasi, ini sudah masuk media. Lalu masuk ke kampus, ajak pemilh baru berdialog, ini selalu mereka tanya dan harus tahu jawabannya," kata Erwin Aksa.

Lebih lanjut, Erwin menyebut dukungan Repnas untuk Prabowo-Gibran yakni memiliki misi mencetak jutaan lapangan kerja baru.

"Prabowo Gibran akan menciptakan 2 juta pengusaha kelas menengah solid dan 10 juta lapangan pekerjaan," kata Erwin Aksa.

Sementara itu, Dewan Pakar TKN Mulya Amri mengatakan, terdapat 10 permasalahan yang paling dirasakan masyarakat. Permasalahan tersebut dari mula kenaikan harga sembako hingga pelayanan pendidikan.

"Top 10 permasalahan yang paling dirasakan masyarakat yakni kenaikan harga sembako, kurangnya lapangan pekerjaan, kemiskinan, korupsi atau keadilan, kejahatan, pendapatan rendah, pelayanan kesehatan, narkoba, kurangnya makanan , hingga pelayanan pendidikan," ucap Mulya Amri.

Tak hanya itu, Mulya Amri memaparkan tantangan lapangan kerja di masa depan. "Ada berbagai hal yang membuat kondisi ekonomi naik turun. Ada perubahan iklim, perubahan demografi, perubahan teknologi, dinamika global, hingga pandemi. Sehingga, dengan adanya perubahan tersebut, membuat sebagian pekerjaan menjadi hilang seperti teller bank, data entry, administrasi, pegawai pos. Seperti misalnya, jika ada tantangan, maka di situ pula ada peluang. Ketika ada jenis pekerjaan yang hilang, muncul juga jenis pekerjaan baru seperti content creator,” ujarnya.

Dalam kesempatan ini, Pengusaha dan Profesional Poppy Zeidra mengangkat perihal teknologi Artificial Intelligence (AI) yang dinilainya bukanlah penghambat, melainkan pendamping untuk menciptakan lapangan kerja baru. Ia pun berharap anak-anak muda ke depannya bisa menciptakan lapangan kerja baru.

"Mari kita ciptakan pekerjaan baru 2 juta pengusaha di tahun 2024 itu target dari Repnas. Jangan pernah takut maju untuk menjadi pengusaha. Karena untuk menjadi negara maju bisa menciptakan pengusaha pengusaha. Apa yang harus kita lakukan bisa menciptakan lapangan kerja baru," kata Poppy.

Dewan Pakar TKN Harizah P. Mangkunegara menambahkan, cita-cita bangsa Indonesia yakni memiliki pertumbuhan ekonomi yang kuat, berkelanjutan dan berimbang. Selain berkelanjutan, harus berimbang antara pertumbuhan dan struktur ekonomi yang kuat.

“Gimana caranya kita bisa mencapai cita-cita bangsa kita agar pertumbuhan ekonomi kuat. Caranya adalah dengan mempunyai struktur perekonomian yang kuat. Salah satu upaya kita untuk bisa mencapai struktur ekonomi yang kuat itu adalah dengan sumber perekonomian yang beragam. Jadi jangan cuma ekonomi di satu sisi, misalnya dari pertambangan, perikanan tapi beragam,” kata Harizah.

Ia juga menyinggung soal tenaga kerja yang kompetitif, dimana tergambar dari kualitas dan kompetensi dan ketersediaan lapangan kerja. Hal tersebut supaya negara Indonesia bisa menghasilkan tenaga kerja yang bisa bersaing. 

Kata Harizah, untuk mempercepat menghasilkan tenaga kerja yang kompetitif, salah satunya adalah dengan banyaknya penyempurnaan kebijakan yang sudah ada.

“Kita bisa apresiasi pemerintah saat ini dimana upaya yang dilakukan pemerintah tergambar dari penurunan tingkat pengangguran dari 2021 sampai 2023 meski tak terlalu siginifikan. Berarti selama ini pemerintah kita sudah berusaha. Gimana caranya, pemerintah yang selanjutnya yang kita harapkan mungkin calon nomor urut nomor 2 ini bisa menyempurnakan kebijakan-kebijakan atau upaya-upaya yang dilakukan pemerintah sebelumnya," kata Harizah.

 Terpisah, Komandan TKN Fanta Arief Rosyid Hasan menjelaskan, "Jauh sebelum mendapat amanah di TKN, kami bersama teman-teman terus konsisten berikhtiar mendorong pertumbuhan ekonomi yang berpihak pada pengusaha lokal. Jadi, gimana caranya agar 'UMKM naik kelas' itu tidak hanya jadi narasi-narasi saja. Kita wujudkan dengan aksi konkret melalui berbagai inisiatif termasuk pemberdayaan pemuda masjid dan lainnya."

Arief juga mengaku optimistis, bersama REPNAS di bawah pimpinan Anggawira, yang juga merupakan Wakil Komandan TKN Fanta, kolaborasi menuju penciptaan lapangan kerja akan lebih konkret.

"Kita bisa bersama-sama memberikan manfaat untuk pengusaha muda Indonesia agar bisa lebih produktif dan siap menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia di masa kini dan masa depan," pungkasnya.

Sebagai “rumah” bagi para pemuda yang berbaris untuk Prabowo-Gibran, Fanta HQ didesain salah satunya untuk memfasilitasi diskusi dan kegiatan-kegiatan para relawan Prabowo-Gibran, Fanta Cluster, serta simpul-simpul pemuda Prabowo-Gibran lainnya. 

Selama masa kampanye berlangsung, Fanta HQ akan menyelenggarakan diskusi rutin berkolaborasi dengan berbagai kelompok pemuda sebagai bagian dari upaya TKN Pemilih Muda (Fanta) menjaring suara pemuda untuk Prabowo-Gibran.[Fhr] 


Tinggalkan Komentar