Jadi Penyebab Banjir, Warga Desak Keramba Ikan Dibongkar - Telusur

Jadi Penyebab Banjir, Warga Desak Keramba Ikan Dibongkar


telusur.co.id - Tiga malam berturut turut hujan deras mengguyur sejumlah lahan pertanian di Desa Kayu Besar, Kec. Bandar Khalifah, Kab. Serdang Bedagai. Wilayah persawahan yang biasanya tidak banjir, kali ini tergenang air.  Akibatnya, bibit padi yang sudah ditabur terendam hingga sebagian mulai busuk.

Warga, M. Sitinjak mengakui sebelumnya tidak pernah terjadi banjir hingga persawahan, walaupun curah hujan cukup tinggi. Diapun menduga penyebab banjir karena aliran air tersumbat atau tidak lancar mengalir karena adanya ternak ikan dengan keramba jaring di dalam parit milik salah satu warga.

Selain keramba jaring, penyebab banjir karena pintu air yang dibuat Pemerintah juga dalam posisi tertutup. "Makanya kami dari beberapa warga berusaha membuka paksa pintu air, karena kunci pintu tidak diberikan untuk kami buka ketika kami minta," katanya.

Ketika pintu air sudah terbuka, perbandingan dengan ketinggian air antara keramba jaring dengan air yang terbuang dari pintu air masih ada sekitar 20 cm di dalam keramba jaring ikan tersebut. Jadi, masyarakat berharap kepada Kepala Desa Kayu Besar Masriadi untuk mengambil tindakan tegas kepada pemilik keramba  untuk membongkar keramba jaring tersebut.

"Kalau tidak (dibongkar), kami akan bertindak untuk membongkar paksa keramba jaring tersebut. Jangan gara-gara keramba jaring ikan yang dibuat di saluran, kami para petani terkendala untuk menabur bibit dan menanam padi nanti," tegas Pak Sitinjak didampingi beberapa warga.

Anjuran untuk membongkar keramba, ditambahkan Sitinjak juga pernah diucapkan anggota DPRD Ibu Defriati Tamba ketika reses pada bulan Maret. Pada saat itu, masyarakat sudah menyampaikan hal itu.

"Ibu Defriati Tamba mengatakan bahwa saluran irigasi yang di bangun pemerintah tidak boleh dibuat tempat ternak ikan baik itu dengan keramba jaring, karena itu sudah menganggu keluar masuknya air ke areal lahan persawahan para petani padi nantinya."

Hal yang sama juga disampaikan Suherman. Ia mengaku mengalami kerugian, sebab bibit padi yang baru saja ditabur banyak yang busuk akibat terendam air.


Tinggalkan Komentar