telusur.co.id - Program Studi S1 Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Negeri Surabaya, menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan judul “Pendampingan Penyusunan Modul Ajar Pada Mata Pelajaran Ekonomi Akuntansi Perusahaan Jasa di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL)”.
Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dalam memajukan pendidikan, khususnya di lingkungan sekolah Indonesia di luar negeri, dengan menyediakan modul ajar yang sesuai dengan standar kurikulum terbaru dan kebutuhan spesifik siswa di SIKL. Sabtu, (27/7/2024).
Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) tersebut diketuai oleh Dr. Muhammad Miftah Farid, S.Pd., M.Pd., dan beranggotakan 4 dosen lainnya yaitu Drs. Eko Wahjudi, M.Si., Dr. Suci Rohayati, S.Pd., M.Pd., Vivi Pratiwi, S.Pd., M.Pd., Irwan Adimas Ganda Saputra, S.Pd., M.A.
Kegiatan pengabdian ini secara aktif berperan dalam memberikan pendampingan kepada para guru di SIKL. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk membantu guru dalam menyusun modul ajar yang komprehensif dan aplikatif, khususnya dalam mata pelajaran (Mapel) Ekonomi Akuntansi, dengan fokus pada topik Perusahaan Jasa.
“Modul ajar yang dihasilkan diharapkan mampu menjawab tantangan dalam penyampaian materi yang sering kali kompleks bagi siswa, serta membantu menciptakan pengalaman belajar yang lebih bermakna dan mudah dipahami,” ujar Farid pada keterangannya. Senin, (21/10/2024).
Selama proses pendampingan, kata Farid, para peserta kegiatan berdiskusi dan bekerja sama dalam merancang modul yang tidak hanya sesuai dengan kebutuhan kurikulum tetapi juga memperhatikan konteks lokal dan budaya setempat.
“Hal ini penting mengingat siswa di SIKL memiliki latar belakang yang beragam, sehingga modul ajar perlu disesuaikan agar dapat menjembatani perbedaan tersebut dan memastikan setiap siswa dapat mengakses materi dengan baik,” paparnya
Lebih jauh lagi, kegiatan ini merupakan langkah nyata dalam memperkuat kolaborasi antara Universitas Negeri Surabaya dengan berbagai lembaga pendidikan di luar negeri, khususnya di wilayah Asia Tenggara.
“Melalui inisiatif seperti ini, Prodi S1 Pendidikan Akuntansi berupaya untuk terus memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengembangan pendidikan global, serta memperluas jaringan kerjasama internasional yang dapat membuka peluang baru di masa mendatang,” tuturnya.
Dengan tersusunnya modul ajar yang lebih sistematis dan relevan, diharapkan para guru di SIKL dapat mengoptimalkan proses pembelajaran, sehingga siswa dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam mengenai materi Ekonomi Akuntansi, khususnya yang terkait dengan perusahaan jasa.
“Pada akhirnya, kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan dampak positif yang berkelanjutan dalam dunia pendidikan, baik bagi siswa, guru, maupun komunitas akademis secara keseluruhan,” tutup Farid. (ari)