Jenderal Iran Sindir AS dan Israel: Jika Berani Hadapi Kami, Mereka Akan Hancur - Telusur

Jenderal Iran Sindir AS dan Israel: Jika Berani Hadapi Kami, Mereka Akan Hancur

Komandan Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC), Mayor Jenderal Hossein Salami

telusur.co.id - Dalam pidato yang membakar semangat di hadapan para pendukungnya di Mashhad, Selasa (14/5), Komandan Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC), Mayor Jenderal Hossein Salami, menyampaikan peringatan keras kepada Amerika Serikat dan Israel. Ia menegaskan bahwa Iran siap menghadapi segala skenario, termasuk kemungkinan konfrontasi militer dengan Washington.

"Amerika kini berada dalam kondisi kacau. Militer mereka lemah, dan para pemimpinnya tak berdaya. Mereka dikepung oleh krisis dan kegagalan, baik di dalam maupun luar negeri," ujar Jenderal Salami lantang.

Pernyataan ini datang menyusul meningkatnya tensi antara Teheran dan Washington, terutama terkait ancaman aksi militer jika negosiasi nuklir pengganti perjanjian JCPOA 2015 tak membuahkan hasil. Namun Salami menegaskan: Iran tak gentar.

"Kami tahu persis siapa musuh kami. Bahkan saat diplomasi berlangsung, kami tetap teguh dan gagah berani. Siapa pun yang berani menyerang Iran Islam, akan dihancurkan."

Kritik Pedas untuk AS: "Presidennya Datang Bak Pengganggu, Kini Justru Dikalahkan Dunia"

Salami tak hanya menyoroti militer AS, tetapi juga mengecam kepemimpinan di Gedung Putih yang ia sebut “gagal total”.

"Presiden AS datang bak pengganggu, ingin mengubah dunia. Tapi kini justru dunia yang mengubah dirinya. Ia gagal, dan semua rencananya kandas."

Ia menegaskan bahwa pergantian presiden di AS tak akan mengubah arah kemunduran kekuatan Amerika, yang menurutnya “jelas dan tak terbantahkan”.

Pesan untuk Israel: "Tanpa AS, Mereka Tak Akan Bertahan Sehari Pun"

Tak hanya AS, Salami juga menyasar Israel, yang ia sebut sebagai entitas yang “gelisah, marah, dan hampir runtuh.”

"Mereka tak sanggup menahan satu rudal pun dari Ansarullah Yaman. Apa yang akan mereka lakukan jika dihujani 600 rudal sekaligus?"

Jenderal Salami bahkan menuding Perdana Menteri Israel sebagai penjahat perang yang “takut ditangkap,” serta menggambarkan kondisi Israel saat ini sebagai:

  • Politik: Runtuh dan ditinggalkan sekutunya, termasuk negara-negara Eropa.

  • Ekonomi: Terpuruk dan bergantung penuh pada bantuan Amerika.

  • Militer: Tidak siap menghadapi kekuatan perlawanan yang terus tumbuh, seperti Gaza, Yaman, dan Hizbullah.

“Iran Lebih Kuat dari Tahun Lalu – dan Semua Musuh Mengetahuinya”

Dalam bagian akhir pidatonya, Jenderal Salami menekankan bahwa kekuatan militer Iran telah berkembang pesat dalam satu tahun terakhir. Ia juga membantah klaim bahwa front perlawanan koalisi kelompok-kelompok bersenjata yang mendukung Iran telah melemah akibat serangan Israel.

"Lihat Gaza. Mereka justru tumbuh lebih kuat. Yaman menyerang dengan rudal-rudal presisi. Hizbullah telah bangkit kembali. Ini adalah bukti nyata bahwa front perlawanan hidup dan semakin kuat."

Pidato ini jelas merupakan sinyal kuat bahwa Iran tidak akan tinggal diam menghadapi tekanan internasional, dan siap menanggapi dengan kekuatan penuh jika diplomasi gagal. Dunia kini menanti: akankah ketegangan berubah menjadi konfrontasi nyata?.[iis]


Tinggalkan Komentar