telusur.co.id - Jerman meminta Iran untuk membantu mencegah meningkatnya eskalasi di wilayah Asia Barat, beberapa hari setelah menyerukan kepada kekuatan-kekuatan global untuk memediasi penurunan ketegangan regional.

Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock menyampaikan permintaan tersebut dalam sebuah percakapan telepon pada hari Jumat (28/6/24) dengan Menteri Luar Negeri sementara Iran Ali Bagheri Kani.

"Peningkatan eskalasi harus dicegah dengan cara apapun, dan Iran juga harus berkontribusi dalam hal ini," katanya kepada Kani, menurut sebuah posting kementerian luar negeri Jerman di media sosial X, dikutip Presstv.

Komentar tersebut muncul di tengah perang genosida yang dilakukan oleh rezim Zionis Israel terhadap Jalur Gaza, yang sejauh ini telah merenggut nyawa sedikitnya 37.765 warga Palestina, kebanyakan perempuan dan anak-anak.

Rezim ini mulai melancarkan serangan sporadis terhadap Lebanon setelah dimulainya perang, yang memicu baku tembak dengan gerakan perlawanan Hizbullah Lebanon.

Pertukaran tembakan telah meningkat sejak pembunuhan komandan senior Hizbullah Sami Taleb Abdullah oleh Israel. Gerakan ini telah membalas dengan menembakkan ratusan roket ke bagian utara wilayah pendudukan.

Awal bulan ini, tentara Zionis Israel mengatakan bahwa mereka telah menyetujui rencana serangan ke Lebanon, meningkatkan kekhawatiran bahwa rezim ini mungkin mencoba untuk mewujudkan ancamannya yang berulang-ulang untuk mengubah Lebanon menjadi Gaza yang lain.

Pada hari Rabu, diplomat tertinggi Jerman itu mengatakan bahwa ada kebutuhan bagi kekuatan-kekuatan dunia untuk ikut serta dalam meredakan ketegangan regional.

Berbicara kepada radio publik Jerman, Deutschlandfunk, ia menyuarakan keprihatinan yang mendalam atas potensi eskalasi lebih lanjut di sepanjang perbatasan selatan Lebanon.

"Perang lain berarti eskalasi regional dalam skala yang tidak dapat kita bayangkan," kata Baerbock. [Tp]