Jika Pecah Perang, Iran Sebut Lebanon akan Jadi Neraka Bagi Israel - Telusur

Jika Pecah Perang, Iran Sebut Lebanon akan Jadi Neraka Bagi Israel

Penjabat Menlu Iran, Ali Bagheri Kani. (Foto: Mehrnews).

telusur.co.id - Penjabat Menteri Luar Negeri Iran Ali Bagheri Kani menegaskan, Lebanon akan menjadi neraka bagi Israel jika rezim Zionis ini memerangi Hizbullah di Lebanon. Bersamaan dengan ini, seorang komandan senior Hizbullah tewas akibat serangan drone Israel.

Di sela-sela pertemuan pemerintah, Rabu (3/7/24), Bagheri kembali memperingatkan Israel agar tidak menyerang Lebanon, dan menyebutkan bahwa  Hizbullah berperan aktif di bidang operasional, lapangan, dan diplomatik, serta menciptakan pencegahan yang diperlukan.

“Lebanon pasti akan menjadi neraka bagi Zionis,” ujarnya, dikutip dari Presstv, Kamis (4/7/24).

Israel dan Hizbullah terlibat konfrontasi setiap hari di perbatasan Israel-Lebanon, sejak dimulainya perang Israel di Jalur Gaza pada Oktober tahun lalu. Konfrontasi ini menyebabkan puluhan ribu orang di kedua belah pihak mengungsi.

Intensitas ketegangan baru-baru ini meningkat secara signifikan setelah Israel mengancam akan melancarkan serangan besar di front utara di sekitar perbatasan dengan Lebanon.

Kekhawatiran global lantas semakin meningkat terhadap potensi pecahnya perang besar antara Israel dan Hizbullah, yang dapat  berubah menjadi konflik regional yang lebih luas karena berpotensi menyeret negara-negara lain, terutama Iran.

Dalam perkembangan terbaru, Hizbullah dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu (3/7/24) mengumumkan pihaknya telah membom dua markas militer Israel di wilayah pendudukan Golan Suriah  “dengan 100 roket Katyusha,” sebagai tanggapan atas serangan Israel yang menggugurkan seorang komandan Hizbullah di Lebanon selatan.

Hizbullah menyebutkan para anggotanya membom “markas Divisi Golan ke-210 di barak Nafah dan markas pertahanan udara dan rudal di barak Keila dengan 100 roket Katyusha, sebagai bagian dari balasan terhadap serangan dan pembunuhan yang dilakukan musuh di daerah Al-Hosh di kota Tyre (Tirus).”

Seorang pemimpin terkemuka Hizbullah gugur akibat serangan Israel terhadap mobilnya di Lebanon selatan, menurut keterangan sumber yang dekat dengan Hizbullah kepada AFP.

Hizbullah juga mengumumkan pemboman terhadap situs militer, konsentrasi tentara, dan perangkat mata-mata Israel, sementara Israel membalas dengan menyerang tempat yang mereka sebut sebagai “infrastruktur” Hizbullah.

Sumber anonim tersebut mengatakan bahwa komandan Hizbullah yang gugur di kota Tirus itu adalah Muhammad Nimah Nasser alias Haj Abu Nimah,  kelahiran  tahun 1965, dari kota Hadada, Lebanon selatan.

“Dia adalah salah satu pemimpin tiga poros Hizbullah di Lebanon selatan, dan dia terbunuh oleh serangan Israel terhadap mobilnya di Tirus,” ungkap sumber itu.

Kantor Berita Nasional Lebanon, NNA, melaporkan serangan “drone musuh terhadap mobil di Jalan Al-Hosh, sebelah timur kota Tirus,” yang berjarak sekitar 20 kilometer dari perbatasan.

Tentara Israel, pada Rabu malam, mengumumkan keterbunuhan seorang komandan senior Hizbullah, yang disebutnya bertanggung jawab atas peluncuran roket dari barat daya Lebanon.

Para pejabat Hizbullah telah berulang kali menyatakan pihaknya tidak ingin berperang dengan Israel, namun mereka siap menjalani jika hal itu terjadi.

Pekan lalu, pemimpin Hizbullah Sayyid Hassan Nasrallah memperingatkan bahwa “tidak ada tempat” di wilayah pendudukan Israel yang akan luput dari senjata kelompok pejuang yang berbasis di Lebanon ini jika terjadi perang besar.

Dia juga mengatakan Hizbullah akan menyerang negara lain di kawasan sekitar yang membantu Israel dalam upaya perang, termasuk Siprus, yang menjadi tuan rumah untuk pelatihan pasukan Israel. [Tp]


Tinggalkan Komentar