telusur.co.id - Salah satu wilayah Provinsi Jawa Barat yang kaya akan sumber daya alam dan memiliki segudang keindahan, seperti obyek wisata yang tidak kalah saing dengan Pulau Dewata Bali yakni Kabupaten Garut. Wisata yang terkenal selain Santolo ada juga Rancabuaya, Sanghyang Elang, Derajat Pas, Kawah Kereta, Air terjun, bebukitan tidak luput jika hari - hari besar dan liburan kota ini menjadi ramai dikunjungi para pelancong domestik dan non domestik. Apalagi di akhir pergantian tahun, Garut sungguh luar biasa.
"Hal tersebut Kabupaten Garut terkenal dengan sebutan Swiss Van Java nya Jawa Barat"
Ditengah pandemi virus Covid-19 Kabupaten Garut menjadi sorotan publik dan Pemerintah daerah, Provinsi maupun Pusat. Mengapa hal ini terjadi? lantaran Kabupaten Garut terus bertambah penderita virus Covid-19 baik ODP, PDP maupun pasien positif Covid-19. Ini menunjukan penyebaran Coronavirus begitu cepat di wilayah Garut, lalu apa upaya pemerintah daerah dalam pencegahan dan pemusnahan terhadap wabah virus Covid-19 yang berbahaya ini?
Sementara itu Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut telah mengkonfirmasikan tambahan kasus positif pasien Covid-19 pada hari Sabtu (25/4/2020) kemarin. Untuk saat ini terdapat tujuh orang positif terpapar Covid-19 setelah melalui tes Swab di Kabupaten Garut. Dari ke - tujuh orang penderita positif Covid-19 diantaranya seorang penderita dengan jenis perempuan berusia 47 tahun warga Kecamatan Garut Kota. Demikian di tuturkan oleh Juru Bicara Covid-19 Kabupaten Garut Ricky R Darajat.
"sampai hari ini total penderita positif Covid-19 sebanyak tujuh kasus diantaranya seorang perempuan (tambahan) totalnya dari tujuh kasus empat orang laki - laki dan tiga orang perempuan puan, saat ini sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Dr. Slamet Kabupaten Garut Jawa Barat" Ricky menuturkan.
Dijelaskan oleh Ricky, pada hari Sabtu (25/4/2020) seorang yang masih berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) seorang berjenis kelamin laki - laki berusian 17 tahun asal Kecamatan Banjarwangi meninggal dunia. Korban memiliki riwayat perjalanan dari Kota Bogor kembali ke rumahnya di Kecamatan Banjarwangi pada tanggal 10 April 2020, setelah sepekan dirumah ODP tersebut menderita demam tinggi. Oleh keluarganya baru dibawa ke Puskesmas Banjarwangi pada hari Jum'at tanggal 24 April 2020 dalam kondisi tidak sadarkan diri.
Karena kondisi nya semakin bertambah parah maka dirujuk ke Rumah Sakit Dr. Slamet Kabupaten Garut. Namun pada hari Sabtu tanggal 25 April 2020 sekitar pukul 10.00 Wib ODP meninggal dunia. Kendati demikian kata Ricky ODP tersebut dengan mendapatkan penanganan sebagimana prosedur Covid-19. Korban kasus Covid-19, dimakamkan di kampung halamannya wilayah Kecamatan Banjarwangi.
"sampai saat ini Minggu 26 April 2020 tercatat sebanyak 2.779 kasus Covid-19 di Kabupaten Garut, 438 kasus Orang Tanpa Gejala (OTG), 2.287 ODP, 47 kasus PDP dan 7 kasus pasien positif Covid-19. Ini catatan akhir hingga Sabtu malam" ujarnya.
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman menyatakan sa'at ini wilayah Kabupaten Garut menjadi Zona Merah Covid-19. Sebab dengan banyaknya kasusu Covid-19 secara umum wilayah Kabupaten Garut sudah termasuk Zona Merah. Hal tersebut Helmi menghimbau kepada masyarakat agar mematuhi himbauan Pemerintah agar tidak mudik dan mengurangi bepergian ke luar rumah.
"kami menghimbau agar masyarakat yang sudah pulang kampung harus mengisolasi diri masing - masing, kami bersama Polisi, Polisi Pamong Praja tetap melarang aktipitas di tempat - tempat keramaian. Dari hasil laporan terakhir banyak warga masyarakat Garu yang mudik sebelum bulan Ramadhan" ungkap Helmi. (Asp).
Laporan: Muh. Yadi.