telusur.co.id - Indonesia terancam batal menjadi tuan rumah MotoGP 2022 yang akan dilangsungkan di Sirkuit Mandalika, Lombok. Hal itu disampaikan usai CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta menegaskan satu hal soal aturan karantina.
“Jika mereka mengatakan kepada kami bahwa kami harus melakukan karantina selama 14 hari, maka jawabannya jelas: Tidak, kami tidak akan ke sana! Ini keputusan bulat,” kata Ezpeleta dikutip EFE, Selasa (18/1/22).
Berdasarkan draft sementara, Indonesia direncanakan sebagai salah satu negara yang akan menjadi tuan rumah untuk seri kedua pada 18-20 Maret 2022. Hadirnya MotoGP ini sudah dinantikan sejak lama, mengingat penggemar olahraga balap motor ini cukup banyak di tanah air.
Terkait kabar itu, Wakil Direktur Utama MGPA, Cahyadi Wanda, pun angkat bicara. Cahyadi mengatakan bahwa koordinasi masih terus dilakukan Dorna Sports serta Pemerintah Indonesia.
Aturan karantina yang mewajibkan seluruh pendatang dari luar negeri selama 7 x 24 jam setelah tiba di Indonesia, menjadi pertanyaan apakah Dorna bersedia dengan aturan tersebut.
“Kami saat ini sedang berkoordinasi dengan pemerintah dan Dorna menunggu hasil keputusan tersebut. Nanti kalau semua sudah selesai kami akan mengeluarkan rilis,” ujar Cahyadi.
Sementara itu, Ezpeleta menegaskan jika mereka bertujuan untuk menyelenggarakan minimal 19 Grand Prix musim ini. Saat ini, mereka telah memiliki 21 seri balapan dan tak menutup kemungkinan untuk membatalkan beberapa jika kondisi tak sesuai.
“Tujuan kami adalah memiliki 19 Grand Prix tahun ini. Untuk saat ini, kami memiliki 21 balapan karena kami menghargai mereka yang telah terikat kontrak dengan kami,” jelasnya.
“Tapi, tak menutup kemungkinan beberapa diantaranya bisa dibatalkan,” tambah Ezpeleta.
Sampai saat ini belum ada keputusan pasti mana seri yang akan tetap berlangsung dan dibatalkan.
Tapi, jika Indonesia kembali gagal menjadi tuan rumah MotoGP 2022, ini akan menjadi kegagalan kedua kalinya kompetisi tersebut digelar di Sirkuit Mandalika.
Laporan: Nadhifa Putri Nauramiyanti
