telusur.co.id - Harapan Indonesia di sektor tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting harus kandas di babak pertama China Open 2025. Bertanding di Olympic Sport Center Gymnasium, Beijing, Rabu (23/7/2025), Ginting ditumbangkan wakil Kanada Brian Yang dengan skor 21-9, 16-21, 14-21.
Sempat tampil dominan di gim pertama, Ginting gagal mempertahankan momentum dan justru balik ditekan di dua gim berikutnya. Ia mengakui bahwa kondisi lapangan yang berangin serta ketidakkonsistenan dalam strategi membuat permainannya tidak berjalan maksimal.
“Mengucap syukur bisa bermain tanpa cedera. Tapi memang angin di lapangan cukup terasa, dan itu memengaruhi cara saya menerapkan strategi. Banyak mati sendiri, dan lawan jadi makin percaya diri,” ungkap Ginting usai pertandingan.
Meski tersingkir lebih awal, Ginting tetap memetik pelajaran berharga dari dua turnamen terakhir, termasuk Japan Open 2025 minggu lalu. Ia menyebut momen-momen ini penting sebagai bagian dari proses pemulihan performa.
“Saya bisa merasakan lagi atmosfer pertandingan, tekanan, dan ketegangan di lapangan. Itu nggak bisa didapat di latihan. Saya belajar bagaimana menjawab strategi lawan secara cepat dan adaptasi dengan kondisi lapangan dan shuttlecock yang berbeda,” jelasnya.
Ginting secara jujur menilai bahwa dirinya belum kembali ke bentuk permainan terbaik. “Secara keseluruhan, performa saya baru di angka 60-70 persen,” ujarnya.
Dengan kekalahan ini, langkah Ginting di turnamen Super 1000 tersebut harus terhenti lebih cepat. Namun, ia menegaskan akan terus berbenah demi tampil lebih tajam di turnamen-turnamen selanjutnya.[iis]