Kalau Masuk PAN, Ridwan Kamil Kelasnya Cuma Cawapres - Telusur

Kalau Masuk PAN, Ridwan Kamil Kelasnya Cuma Cawapres

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Foto ist

telusur.co.id - Ridwan Kamil dirumorkan akan bergabung ke PAN. Rumor tersebut tentu menguntungkan bagi PAN.

Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga mengatakan, bila Ridwan Kamil bergabung ke PAN tentu banyak keuntungan yang diperoleh PAN. "Sebagian warga Jawa Barat yang selama ini mendukung Ridwan Kamil berpeluang beralih ke PAN. Mereka ini akan mengalihkan pilihannya kemana Ridwan Kamil berlabuh," ujar Jamiluddin, Rabu.

Sebagian generasi muda juga mengagumi Ridwan Kamil. Mereka ini berpeluang juga menjadi pendukung PAN. 

Kalau sebagian warga Jawa Barat dan sebagian generasi muda mendukung Ridwan Kamil, tentu akan dapat meningkatkan elektabilitas PAN. Meskipun peningkatan elektabilitas PAN diperkirakan tidak akan signifikan.

Hal itu berpeluang terjadi karena warga Jawa Barat dan sebagian generasi muda lainnya kemungkinan tidak akan mengikuti Ridwan Kamil. Mereka ini memang mengagumi Ridwan Kamil tapi tidak untuk PAN. Karena itu, mereka ini kemungkinan akan mencari sosok lain yang sejalan dengan idealismenya.

"Karena itu, kalau Ridwan Kamil akan lebih banyak ruginya bila masuk PAN. Sebagian besar pendukungnya akan kabur. Hal itu tampaknya tidak sebanding dengan keuntungan politik yang diperoleh Ridwan Kamil dari PAN," ujarnya.

PAN memang dapat menjadi perahu bagi Ridwan Kamil dalam Pilpres 2024. Namun perolehan suara PAN pada Pileg 2019 relatif kecil untuk dapat mengusung Ridwan Kamil menjadi capres.

Karena itu, PAN kecil kemungkinan dapat mengusung Ridwan Kamil menjadi capres. Partai lain tentu sulit berkoalisi dengan PAN hanya untuk menjadikan Ridwan Kamil menjadi capres. Sebab, elektabilitas Ridwan Kamil juga tidak terlalu moncer bila dibandingkan dengan Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan Ganjar Pranowo.

Jadi, kalau Ridwan Kamil merapat ke PAN, beluang terbesarnya hanya untuk cawapres. Hal itu bakal terjadi bila PAN mampu melobi partai lain untuk berkoalisi.

Karena itu, Ridwan Kamil lebih baik merapat ke partai lain yang perolehan suaranya pada pileg 2019 lebih besar dari PAN. Partai seperti ini lebih besar bargaining politiknya untuk mengantarkan Ridwan Kamil menjadi capres.

Nasdem tampaknya lebih pas untuk Ridwan Kamil. Sebab, ketika Ridwan Kamil mencalonkan jadi Gubernur Jawa Barat, Nasdem menjadi pengusung utamanya. Jadi, sudah ada kedekatan khusus antara Nasdem dengan Ridwan Kamil.

Selain itu, Ridwan Kamil terkesan lebih nasionalis. Karena itu, Ridwan Kamil akan sejalan dengan Nasdem yang juga nasionalis.

Kalau Ridwan Kamil masuk Nasdem, para pendukungnya yang juga banyak nasionalis kiranya tidak akan menimbulkan banyak masalah. Para pendukung Ridwan Kamil berpeluang besar akan ikut juga ke Nasdem.

Peluang Ridwan Kamil menjadi capres juga lebih besar karena hingga sekarang belum ada kader Nasdem yang menonjol. Elektabilitas kader Nasdem belum ada yang muncul.

Tentu hal itu menjadi peluang besar bagi Ridwan Kamil untuk menjadi capres. Pilihan ini lebih baik bila memang Ridwan Kamil niatnya masuk partai politik untuk nyapres. [ham]


Tinggalkan Komentar